Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
POTENSI pohon tumbang kembali mengancam Kota Sukabumi, Jawa Barat. Kondisi itu menyusul cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang.
Seperti terjadi pada Kamis dinihari (30/1). Angin kencang menerjang wilayah itu.
Sebuah pohon dilaporkan tumbang di ruas Jalan Taman Bahagia di Kelurahan Benteng Kecamatan Warudoyong. Tidak ada korban luka maupun jiwa pada peristiwa tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, menjelaskan tumbangnya pohon akasia berdiameter 40 semtimeter dan tinggi 15 meter itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Penyebabnya akibat hembusan angin kencang.
"Lokasinya tepat di depan pintu gerbang Taman Makam Pahlawan Suryakencana di Jalan Taman Bahagia," kata Novian, Kamis (30/1).
Pohon yang tumbang mengakibatkan ruas Jalan Taman Bahagia sempat tertutup. Pun sebagian pagar tembok dengan tinggi 3 meter dan panjang 3 meter di TMP Suryakencana ambruk akibat tertimpa pohon tumbang.
Hasil asesmen di lapangan, kondisi akar pohon sudah mengalami pelapukan. Ditambah posisi akarnya berada di area trotoar sehingga tidak cukup kuat menahan beban pohon.
"Jadi, ketika terjadi angin kencang, pohon tumbang," ungkap dia.
BPBD mengimbau masyarakat atau pengguna jalan di kawasan itu meningkatkan kewaspadaan. Sebab, di kawasan itu terdapar banyak pohon yang cukup tinggi sehingga rawan berpotensi tumbang.
"Harus dilakukan mitigasi karena di sekitar wilayah itu banyak pepohonan sudah teramat tinggi. Dikhawatirkan rawan tumbang," imbuhnya.
Selain menangani pohon tumbang, BPBD juga menangani rumah ambruk akibat dampak curah hujan tinggi. Tidak ada korban jiwa maupun luka. Pemilik rumah hanya mengalami kerugian materiil.
"Atap rumah yang ambruk akibat terdampak hujan deras. Lokasinya berada di RT 03/02 Kelurahan/Kecamatan Cikole," pungkasnya. (BB)
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
CUACA ekstrem berpotensi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Senin (12/8), hujan ringan hingga lebat mengguyur sebagian besar daerah sehingga diminta warga untuk waspada
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
CUACA ekstrem tak hanya menjadi ancaman di musim penghujan. Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras hingga ekstrem kembali mengguyur sejumlah wilayah di Tanah Air,
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam.
Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi yang bisa memicu terjadinya banjir.
Perwakilan FPK Kota Sukabumi, Amir Mahmud, mengatakan kegiatan bertujuan menanamkan rasa cinta Tanah Air serta nilai wawasan kebangsaan.
Selama Januari-Juni terdapat 131 kejadian bencana. Mayoritas merupakan bencana hidrometeorologi karena dampak curah hujan.
Jumlah jemaah haji asal Kota Sukabumi yang berangkat tahun ini sebanyak 276 orang. Semuanya tiba di Tanah Air dengan selamat.
Para petani mengeluhkan terganggunya pasokan air untuk lahan pertanian akibat kerusakan bendung tersebut,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved