Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Harga Cabai Rawit di Sentra Pertanian Lembang Turun

Depi Gunawan
19/1/2025 17:03
Harga Cabai Rawit di Sentra Pertanian Lembang Turun
Petani di Lembang Kabupaten Bandung Barat memanen cabai.(MI/Depi G)

HARGA cabai rawit merah yang sempat menembus Rp80.000 per kilogram di tingkat petani di Lembang Kabupaten Bandung Barat, mulai berangsur turun di harga Rp40.000 per kilogram. Menurut dugaan petani, penurunan harga tersebut disebabkan melimpahnya hasil panen sehingga pasokan ke pasar mulai kembali normal.

"Harga cabai mulai turun, bulan Desember sempat di harga Rp20.000 kemudian naik jadi Rp48.000, Rp68.000, terus naik lagi Rp72.000. Tapi tadi kirim ke bandar turun jadi Rp40.000 perkilogram," ucap petani asal Desa Cikole Lembang, Anda Tohaman, Minggu (19/1).

Ia mengatakan, fluktuasi harga dipengaruhi cuaca yang tidak mendukung sehingga menyebabkan banyak tanaman terserang penyakit. Penyakit yang biasa menyerang cabai adalah busuk akar dan batang, daun menguning serta hama patek.

Dengan harga yang tinggi tak serta merta menguntungkan petani, sebab ia juga harus mengeluarkan biaya membeli pestisida untuk mencegah penyakit tanaman dan ongkos pekerja.

"Beli obat biayanya Rp250 ribu untuk sekali penyemprotan, belum dipotong biaya buruh untuk satu orang Rp80.000," bebernya.

Ia menuturkan, ada sekitar 12 ribu pohon yang bisa menghasilkan sebanyak 60 kilogram cabai dalam sekali panen. Agar hasilnya maksimal, perawatan tetap harus dilakukan setiap hari terlebih faktor cuaca yang tak menentu.

Hasil panen cabai jadi satu-satunya harapan Anda, sebab harga tanaman selada anjlok hingga Rp2.000 per kilogram. Padahal ia telah menanam 2 ribu pohon yang saat ini siap dipanen. "Sekarang selada dibiarin di kebun walaupun hasilnya bagus-bagus. Karena kalau tetap dipanen ya tetap gak ada untung, kan kita juga harus hitung biaya ongkos dan lainnya," katanya. (S-1



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya