Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HUJAN ringan-sedang berpeluang mengguyur cukup merata di Jawa Tengah Sabtu (11/1), bahkan cuaca ekstrem berpotensi di 30 daerah sehingga diminta warga tetap mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sabtu (11/1)kembali memperingatkan ancaman bencana hidrometeorologi di Jawa Tengah, karena cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir berpotensi di 30 daerah terutama di kawasan pegunungan, dataran tinggi, Pesisir Selatan, Jawa Tengah bagian timur dan sekitarnya.
Meskipun pada pagi cuaca cerah berawan dan berawan, namun memasuki siang, sore hingga awal malam hujan ringan-sedang berpeluang mengguyur seluruh daerah di Jawa Tengah, angin bertiup dari arah barat laut ke timur dan selatan ke barat laut berkecepatan 3-30 kilometer per jam, suhu udara berkisar 19-32 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 60-95 persen.
"Potensi cuaca ekstrem masih terjadi di 30 daerah di Jawa Tengah, sehingga diminta warga untuk kembali mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Farita Rachmawati.
Berdasarkan pengamatan citra satelit cuaca Sabtu (11/1) pukul 05.30 WIB, lanjut Farita Rachmawati, selain peluang hujan ringan-sedang merata di sejumlah daerah dengan waktu bervariasi, potensi cuaca ekstrem terjadi perlu mendapat kewaspadaan tinggi, Katena dapat berdampak bencana hidrometeorologi yang mulai dirasakan sejumlah warga di beberapa daerah di Jawa Tengah.
Potensi cuaca ekstrem di Jawa Tengah gari ini, menurut Farita Rachmawati, yakni Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Sragen, Purwodadi, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Ungaran, Temanggung, Kendal, Batang, Kajen, Pemalang, Slawi, Brebes, Magelang, Salatiga, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa.
Sedangkan hujan ringan-sedang, ungkap Farita Rachmawati, berpeluang mengguyur seluruh daerah di Jawa Tengah terutama di Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Surakarta, Semarang, Pekalongan dan Tegal. "Ketinggian gelombang di perairan utara 0,5-1,25 meter dan di perairan selatan Jawa Tengah 0,5-1,5 meter," tambahnya.(H-2)
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa kondisi cuaca ekstrem berupa curah hujan sangat tinggi akan terus bertahan hingga Maret-April 2025.
PLN terus mengupayakan penanganan pemulihan gardu listrik yang rusak akibat cuaca ekstrem
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geosofika (BMKG) memprakirakan hujan akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan ke depan.
Oktober merupakan masa transisi anomali cuaca. Pasalnya, pada momen itu terjadi peralihan dari musim kemarau ke hujan.
Nenek dan seorang cucunya yang berusia 1 tahun tewas tertimbun longsor di Ciamis, Jawa Barat.
Kecamatan Ciwidey, Kecamatan Dayeuhkolot dan Kecamatan Cicalengka terendam banjir pada Kamis (30/11) malam.
Cuaca ekstrem di Jawa Tengah ini, dapat berdampak terjadinya bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir hingga angin puting beliung.
Tetap waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi, karena cuaca ekstrem masih berpotensi di Ungaran dan Wonosobo serta 29 daerah per hari ini 27 Desember 2024.
Cuaca ekstrem berpotensi di kawasan pegunungan, dataran tinggi, sisi barat dan Utara Gunung Muria.
20 daerah berpotensi cuaca ekstrem di Jawa Tengah antara lain Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, dan Boyolali.
BMKG memperkirakan cuaca ekstrem yakni hugan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir masih akan terhadi di 18 daerah di Jawa Tengah pada Kamis 2 Januari 2025.
Banjir rob masih berlangsung di sejumlah daerah di Pantura, karena air laut pasang dengan ketinggian 90-110 centimeter di perairan utara Jawa Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved