Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Hindari Tertular HMPV, Pakar Mikrobiologi Klinik UGM Anjurkan Pola Hidup Sehat

Agus Utantoro
09/1/2025 20:21
Hindari Tertular HMPV, Pakar Mikrobiologi Klinik UGM Anjurkan Pola Hidup Sehat
ilustrasi(FREEPIK.COM)

POLA Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi kunci untuk mencegah penularan HPMV -- Human Metapneumovirus -- di kalangah masyarakat luas. Hal itu dikatakan Guru Besar Universitas Gadjah Mada UGM di bidang Mikrobiologi Klinik, Prof. dr. Tri Wibawa, Ph.D, Sp.MK., di kampus UGM, Kamis (9/1).

Lebih lanjut ia menjelaskan virus HMPV bukanlah virus baru. Virus ini, ujarnya sudah beredar lama di seluruh dunia, dan bahkan diyakini bahwa setiap orang pernah terinfeksi di masa kecilnya. Namun, virus ini sendiri baru diidentifikasi secara gamblang tahun 2001.“Sudah dikonfirmasi oleh otoritas Cina bahwa  HMPV yang menyebar di China saat ini adalah strain lama,” jelas Prof. Tri Wibawa.

Virus ini, imbuhnya mirip dengan SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 dalam beberapa hal. Salah satunya adalah infeksi pada saluran pernafasan, yang kemudian menimbulkan gejala seperti  batuk, pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, nyeri tenggorokan, mengi (nafas tersengal dan berbunyi). 

Bahkan, kadang pada orang yang mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh dapat menimbulkan infeksi pada saluran napas bawah yang parah. Selain itu, virus ini pun memiliki penularan yang sama melalui droplet dan cairan tubuh yang mengkontaminasi dan kontak langsung dengan penderita. “Dapat menyerang manusia secara berulang,” tuturnya.

Meskipun mirip, jelasnya secara teoritis virus ini tidak menyebabkan penyakit fatal. Pada kebanyakan orang, sama seperti influenza, penyakit ini dapat sembuh sendiri. Ia pun kemudian menambahkan jika penyakit ini tidak berpotensi menyebabkan pandemi, serta memiliki risiko yang jauh lebih kecil untuk menjadi fatal dibandingkan SARS-CoV-2. Terlebih, berbeda dengan SARS-CoV-2 yang dapat menyerang segala usia, HMPV lebih rentan menyerang anak anak dan orang dengan respon kekebalan tubuh yang melemah.

Namun, tegasnya lagi ada kondisi-kondisi tertentu yang harus diwaspadai selain pada anak-anak orang dengan penurunan kekebalan tubuh, yaitu, lansia berusia lebih dari 65 tahun, dan orang-orang yang memiliki gangguan pada sistem pernafasan. Hal ini ujarnya menjadi catatan penting lantaran kemiripannya dengan influenza, membuatnya tak mudah dibedakan dengan influenza biasa.

Oleh karena itu, Prof. Tri pun menganjurkan masyarakat untuk hidup yang lebih sehat untuk menghindari potensi tertular dari HMPV ini. Ia mengingatkan untuk makan, minum, dan istirahat yang cukup, menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan, menggunakan masker apabila memiliki gejala infeksi di saluran pernapasan, dan menghindari kontak erat dengan orang-orang yang diduga terkena infeksi saluran pernapasan. 

Mengingat untuk sampai ini belum ada vaksin untuk virus ini. “Diharapkan masyarakat sudah memiliki respon imun yang cukup untuk dapat menahan agar tidak sakit parah,” harapnya. (S-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya