Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BANDARA Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru mengambil langkah-langkah proaktif untuk mencegah penyebaran virus Human Metapneumovirus (HMPV). Hal ini dilakukan menyusul meningkatnya kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di beberapa negara.
Pihak bandara memperketat pengawasan terhadap penumpang yang datang dari luar negeri, terutama dari negara-negara yang melaporkan adanya kasus HMPV. Petugas kesehatan di bandara akan melakukan pemeriksaan kesehatan secara ketat terhadap penumpang yang menunjukkan gejala ISPA.
"Kami sangat serius dalam mengantisipasi masuknya virus HMPV ke wilayah Riau. Kolaborasi dengan seluruh stakeholder menjadi kunci utama dalam upaya pencegahan ini. Kami juga telah menyediakan fasilitas kesehatan yang lengkap di bandara untuk menangani kasus yang mencurigakan," kata General Manager Bandara SSK II Pekanbaru Radityo Ari Purwoko, Senin (20/1).
Selain itu, lanjutnya, Bandara SSK II Pekanbaru juga telah meningkatkan kebersihan dan sanitasi di seluruh area bandara. Fasilitas cuci tangan dan hand sanitizer disediakan di berbagai titik untuk memudahkan penumpang membersihkan tangan.
"Kami juga mengimbau kepada seluruh penumpang untuk selalu menjaga kebersihan diri dan menggunakan masker, terutama saat berada di tempat umum," ujarnya.
Dalam melaksanakan pencegahan tersebut, Bandara SSK II Pekanbaru harus melakukan langkah-langkah preventif dalam pencegahan masuknya virus HMPV di Bandara, ataupun penanganan awal apabila ada suspect dari negara asing yang akan masuk ke Riau.
Kepala Kantor Balai Kekarantinaan Kelas I Pekanbaru Aryanti mengatakan virus HMPV bukanlah virus baru yang memiliki gejala seperti flu pada umumnya, hanya saja pada gejala yang lebih berat bisa menyebabkan ISPA. Peningkatan infeksi saluran pernapasan akut dan deteksi patogen terjadi di banyak negara belahan bumi utara dalam beberapa minggu terakhir.
“Tingkat infeksi pernafasan akut yang dilaporkan di Tiongkok, termasuk HMPV bukanlah wabah yang tidak biasa. WHO juga menyarankan untuk tidak melakukan pembatasan perjalanan. Masyarakat tidak perlu panik. Kementrian kesehatan Republik Indonesia juga telah mengeluarkan SE, Nomor PM.03.01/C/28/2024 Tentang Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Terhadap Flu Burung dan ISPA,” jelasnya.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan dapat mencegah penyebaran virus HMPV di wilayah Riau. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti anjuran pemerintah untuk menjaga kesehatan.
“Penggunaan Satu Sehat Health Pass (SSHP) untuk terus digalakkan karena akan sangat membantu melakukan tracing riwayat perjalanan keluar negeri, sehingga akan lebih mudah mendeteksi virus yang dibawa dari negara yang pernah dilaluinya,” pungkasnya. (S-1)
Varian baru virus SARS-CoV-2 yang dikenal dengan nama Nimbus atau varian NB.1.8.1 mulai menarik perhatian dunia setelah penyebarannya meningkat di sejumlah negara Asia.
PARA ilmuwan di Tiongkok telah menemukan sejumlah virus baru yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelelawar yang hidup di dekat manusia.
Peneliti di Tiongkok menemukan 20 virus baru di ginjal kelelawar Yunnan, dua di antaranya mirip dengan virus mematikan Nipah dan Hendra.
HPV itu ada banyak jenisnya, inkubasinya, dan gejalanya. Tidak semua virus HPV bisa memicu kanker serviks. Sebagian hanya memiliki gejala seperti kutil dan menghilang dengan sendirinya.
Para ilmuan mendalami sistem imunitas yang dimiliki kelelawar untuk mengatasi virus.
Virus ini dapat masuk ke tubuh manusia lewat perantara nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus.
Polda Riau berhasil membongkar kegiatan sindikat judi online (judol) bermodus pembuatan dan penjualan akun permainan Higgs Domino Island.
Truk bertonase besar dilarang memasuki wilayah kota mulai pukul 05.00 WIB hingga 22.00 WIB.
Camat dan Lurah diminta melakukan sosialisasi kepada RT dan RW agar mengingatkan warga tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Mensos tidak hanya meninjau fasilitas sekolah. Tetapi juga menyambangi rumah salah satu calon siswa untuk melihat langsung kondisi kehidupan keluarga penerima manfaat.
Ia mengungkapkan, pihaknya sangat tidak menduga, kalau penanaman jagung pipil yang dikelola secara swadaya oleh kelompok tani tersebut demikian luas.
Lewat REDD+ dan GREEN for Riau ini, pemerintah bersama jajaran pemangku kepentingan akan bekerja sama dalam menekan dan menurunkan emisi karbon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved