Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

64 Ternak Mati akibat PMK di Yogyakarta sejak Desember 2024

Andhika Prasetyo
07/1/2025 11:14
64 Ternak Mati akibat PMK di Yogyakarta sejak Desember 2024
Ilustrasi(Antara)

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat sebanyak 948 ekor hewan ternak jenis sapi dan kambing terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK). Sebanyak 64 ekor di antaranya mati sejak Desember 2024.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY Syam Arjayanti mengatakan kasus PMK tersebar di empat kabupaten di DIY. Mengacu data sebaran yang dilaporkan dalam sistem informasi kesehatan hewan nasional, Gunungkidul menjadi kabupaten di DIY dengan jumlah kasus PMK tertinggi, yaitu 672 ekor hewan ternak terinfeksi. Sebanyak 27 di antaranya dipotong paksa dan 30 ekor mati akibat.

Berikutnya, di Bantul tercatat ada 161 kasus dengan 25 ekor mati dan 2 ekor dipotong paksa. Disusul Sleman dengan 103 kasus, 8 ekor mati dan 4 sembuh, dan Kulon Progo ditemukan 11 kasus, dengan 1 hewan ternak mati.

"Kota Yogyakarta sendiri hingga saat ini belum melaporkan adanya kasus PMK," ujar Syam.

Dia menduga tingginya penyebaran wabah PMK berasal dari sapi-sapi luar DIY yang masuk tanpa pengawasan kesehatan secara ketat.

"Tertularnya dari sapi-sapi dari luar wilayah DIY yang masuk. Baru sebulanan ini," ucapnya.

Pemda DIY, kata Syam, telah mengambil berbagai langkah untuk mengendalikan penyebaran PMK, salah satunya dengan memperketat pengawasan lalu lintas ternak di perbatasan wilayah serta di pasar-pasar hewan.

Ia mengatakan hewan yang menunjukkan gejala PMK, seperti demam, sariawan, air liur berlebih, batuk, atau pilek bakal dilarang masuk ke pasar dan diminta kembali ke tempat asalnya.

"Kalau tanda-tandanya enggak sehat, diminta untuk pulang, tidak diperdagangkan," tutur Syam.

Jika ditemukan hewan ternak, baik sapi maupun kambing dan domba mati di pasar, menurut Syam, lalu lintas ternak di pasar tersebut bakal ditutup sementara selama 14 hari untuk proses pembersihan dan desinfeksi.

Selain mengetatkan pengawasan, pihaknya juga terus menggencarkan vaksinasi pada ternak. Hingga saat ini, sebanyak 1.246 ekor hewan ternak telah divaksinasi yang terdiri atas 375 ekor sapi di Gunungkidul, 274 ekor di Bantul, 328 ekor di Sleman, dan di Kulon Progo 161 ekor, termasuk kambing dan domba. (Ant/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya