Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

422 Hewan Ternak di Yogyakarta Terkena PMK

Andhika Prasetyo
07/1/2025 07:02
422 Hewan Ternak di Yogyakarta Terkena PMK
Ilustrasi(Antara)

Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat ada 422 hewan ternak yang terserang penyakit mulut dan kuku (PMK) selama periode Januari 2024 sampai 3 Januari 2025.

Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono mengatakan, dari 422 kasus PMK, sebanyak 152 sembuh dan 10 mati.

"Saat ini terdapat 260 kasus yang masih dalam pengawasan dan proses penyembuhan," ujar Suparmono.

Saat ini, jumlah ternak yang rentan terkena wabah PMK di Kabupaten Sleman sebanyak 97.020 ekor. Itu terdiri atas 2.886 ekor sapi perah, 26.375 ekor sapi potong, 24.688 ekor kambing, 39.134 ekor domba, 3.800 ekor babi, dan 137 ekor kerbau. Sumber data populasi bidang peternakan dan kesehatan hewan pada September 2024.

Vaksin PMK diberikan oleh petugas Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan mulai 2022 sebanyak 37.145 dosis, 2023 sebanyak 39.445 dosis, dan 2024 sebanyak 19.187 dosis baik pada sapi, kambing, domba, dan kerbau.

Pada 29 Desember 2024 Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) DIY mendapatkan bantuan vaksin PMK dari Kementerian Pertanian sebanyak 50 botol atau 25 dosis per botol dan khusus Kabupaten Sleman mendapatkan bantuan vaksin PMK sebanyak 10 botol dengan pelaksanaan vaksinasi dilakukan oleh petugas puskeswan pada 29-31 Desember 2024.

"Kegiatan surveilans pascavaksinasi untuk mengetahui efektivitas terbentuknya antibodi terhadap PMK dilaksanakan BBVet Wates dengan cara melakukan pengambilan sampel pasca vaksinasi sampel diambil pada hari ke-18 setelah vaksinasi sebanyak 60 sampel dengan capaian 83,3 persen yang artinya bahwa vaksinasi PMK yang dilakukan terbukti efektif dalam pembentukan antibodi," tuturnya.

Dia mengatakan tindakan pengendalian PMK lainnya adalah dengan kegiatan penegakan diagnosa laboratorium PMK yang dilaksanakan di BBVet Wates terhadap sampel dari ternak yang menunjukkan gejala klinis dan ternak yang akan dilalulintaskan antarprovinsi.

"Kami juga melakukan pengawasan lalu lintas ternak, khususnya di pasar hewan," tandas Suparmono. (Ant/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya