Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KASUS penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak kembali merebak di Gunungkidul dan Bantul. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul mencatat sekitar 42 sapi mati karena PMK sepanjang Desember 2024.
Penyebaran penyakit ini sudah ditemukan hampir di seluruh kapanewon. "Kasus PMK paling banyak di Gunungkidul bagian Selatan," terang Wibawanti Wulandari, Kepala DPKH Gunungkidul, Kamis (2/1).
Setelah munculnya kasus tersebut, vaksinasi kepada hewan ternak dan penyemprotan disinfektan di kandang-kandang ternak diintensifkan agar kasus tersebut tidak meluas. Ia menjelaskan, 375 dosis vaksin PMK telah disalurkan.
Selain sapi yang mati, jumlah sapi di Gunungkidul dinyatakan suspect PMK ada 415 sapi. Ia juga mengingatkan kepada para peternak agar kebersihan kandang dan lingkungan diperhatikan agar dapat mencegah meluasnya wabah PMK. Pihaknya juga telah memberikan desinfektan kepada para peternak.
Para peternak perlu memperhatikan kebersihan pakaian mereka. Sebelum dan setelah berinteraksi dengan ternak diimbau untuk mencuci tangan dan mencuci baju yang digunakan. Selain itu, sapi yang sakit harus dipisahkan dari sapi yang sehat.
Di saat bersamaan, para peternak juga diimbau untuk segera melaporkan sapi yang sakit atau mati agar dapat segera ditangani lebih lanjut.
Di Bantul, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul mencatat sebelas hewan ternak yang mati karena wabah PMK. Kepala DKPP Kabupaten Bantul, Joko Waluyo juga menambahkan, 94 hewan ternak suspect PMK.
"Kejadian ini sejak dua minggu terakhir," terang dia.
Pihaknya juga menggencarkan vaksinasi agar kasus tersebut tidak menyebar serta mengobati sapi-sapi yang sakit. (Z-9)
Sejak akhir November 2024, kasus PMK kembali ditemukan di Kabupaten Agam dengan jumlah ternak terjangkit mencapai 28 ekor sapi.
DINAS Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau mencatat sepanjang 2024, sebanyak 519 hewan ternak terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
PENYEBARAN virus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Bandung Jawa Barat (Jabar) semakin mengkhawatirkan. Tercatat sebanyak 1.050 ekor hewan hewan ternak terinfeksi virus PMK.
Pemerintah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, memutuskan untuk menutup pasar hewan di wilayah setempat selama dua pekan. Langkah itu diambil guna mencegah penyebaran wabah PMK.
Di Pacitan, Jawa Timur, dari total populasi ternak yang mencapai 59 ribu ekor, 791 sapi telah terinfeksi PMK. Ironisnya, hingga saat ini para peternak sama sekali belum mendapat bantuan vaksin.
RIBUAN hewan ternak di Jawa Barat, telah tertular penyakit mulut dan kuku atau PMK.
Program ini bertujuan untuk memerangi stunting di Indonesia dengan mengatasi akar penyebabnya melalui pendekatan holistik yang berdampak langsung pada keluarga.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Hary Sukmono mengungkapkan bahwa Gunungkidul menjadi korban pembuangan sampah liar dari luar daerah.
Daerah Istimewa Yogyakarta terus meningkatkan edukasi kepada masyarakat utamanya kalangan peternak dan menggencarkan vaksinasi ternak.
Kasus ini muncul di Kalurahan Tileng, Kecamatan Girisubo dan Kalurahan Bohol, Kapanewon Rongkop.
Kunjungan di Taman Pintar pada masa libur Lebaran tahun 2025 mengalami kenaikan 4.532 kunjungan atau sekitar 19,4 persen dari tahun sebelumnya.
Pasang papan informasi, imbauan untuk selalu waspada, dan hati-hati di lokasi wisata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved