Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda bakal memperpanjang operasi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengurangi intensitas curah hujan ekstrem di wilayah Jawa Timur (Jatim). “Operasi modifikasi cuaca itu diperpanjang lagi selama lima hari kedepan,” kata Kepala BMKG Juanda Taufiq Hermawan di Surabaya, Senin (23/12).
BMKG memperpanjang mengingat masih tingginya risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor di berbagai wilayah Jatim selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
“Kami sudah melakukan modifikasi cuaca, dan poskonya ada di BMKG Juanda. Sudah berjalan lima hari, dan hari ini akan diperpanjang lagi, karena kondisi Jawa Timur masih banyak wilayah yang mengalami dampak dari bencana hidrometeorologi basah. Jadi modifikasi cuaca akan berjalan lagi untuk lima hari ke depan,” katanya.
Menurut Taufiq, perpanjangan ini penting karena Jawa Timur sedang berada di puncak musim hujan, dengan curah hujan yang tinggi dan intensitas yang bisa menyebabkan bencana.
Selain itu, kata Kepala BMKG Juanda, kegiatan modifikasi cuaca bakal terus dilakukan, mengingat saat ini memang sudah ada Kedeputian Operasi Modifikasi Cuaca yang sebelumnya bekerjasama dengan BPBD dan stakeholder lain.
“Satu tahun terakhir ini memang BMKG yang mempunyai kewajiban itu, dengan menggandeng pihak-pihak terkait. Sepert dengan BNPB tentunya, BPBD tingkat provinsi dan kabupaten/kota, juga dengan vendor penerbangan, nah itulah stakeholder yang selama ini berkecimpung di dunia modifikasi cuaca,” ujarnya.
Dikatakan, operasi modifikasi cuaca ini bertujuan untuk mengurangi intensitas hujan, bukan mencegah hujan. “Modifikasi cuaca ini tidak meniadakan hujan, tapi lebih ke pengurangan intensitas hujan yang potensinya lebat hingga ekstrem, supaya tidak terjadi bencana seperti banjir atau longsor,” ujarnya. (H-2)
Sebanyak 10 kabupaten/kota di Riau telah menetapkan status siaga darurat Karhutla, menyusul munculnya 144 titik panas (hotspot) dan terbakarnya 81 hektare lahan.
(Pemprov) DKI Jakarta telah melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) selama sepuluh hari terakhir sejak tanggal 11 Maret 2025 untuk menekan dampak curah hujan tinggi di Jakarta.
BNPB) kembali melanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di langit Jawa Barat pada periode dasarian (sepuluh hari) ke dua tanggal 11 - 20 Maret 2025.
Budi mengatakan bahwa terdapat peningkatan potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada 16-18 Maret 2025 di wilayah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
SEBANYAK 2,4 ton garam atau NaCl disemai di langit Jakarta pada hari pertama operasi modifikasi cuaca (OMC).
BMKG) bakal memperpanjang operasi modifikasi cuaca (OMC) hingga dasarian II atau 10 hari kedua Maret, masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem yang diprediksi berpotensi terjadi saat lebaran
Status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau sudah ditetapkan di 10 kabupaten/kota.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan dampak dari cuaca ekstrem, seperti genangan air dan potensi banjir di beberapa titik rawan.
Langkah-langkah mitigasi yang dilakukan termasuk penyemaian awan menggunakan zat higroskopis untuk mempercepat presipitasi di lokasi yang lebih aman.
Selama tiga hari OMC telah dilaksanakan 7 sortie penyemaian yang menggunakan 5,6 ton bahan semai dengan durasi penerbangan selama 5 jam 10 menit.
Prakiraan cuaca dari BMKG di wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Banten dari tanggal 10-18 Maret masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat
BMKG mulai melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) di sebagian besar wilayah Jawa Barat untuk mencegah terjadinya bencana hidrometeorologi akibat curah hujan yang tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved