Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda bakal memperpanjang operasi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengurangi intensitas curah hujan ekstrem di wilayah Jawa Timur (Jatim). “Operasi modifikasi cuaca itu diperpanjang lagi selama lima hari kedepan,” kata Kepala BMKG Juanda Taufiq Hermawan di Surabaya, Senin (23/12).
BMKG memperpanjang mengingat masih tingginya risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor di berbagai wilayah Jatim selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
“Kami sudah melakukan modifikasi cuaca, dan poskonya ada di BMKG Juanda. Sudah berjalan lima hari, dan hari ini akan diperpanjang lagi, karena kondisi Jawa Timur masih banyak wilayah yang mengalami dampak dari bencana hidrometeorologi basah. Jadi modifikasi cuaca akan berjalan lagi untuk lima hari ke depan,” katanya.
Menurut Taufiq, perpanjangan ini penting karena Jawa Timur sedang berada di puncak musim hujan, dengan curah hujan yang tinggi dan intensitas yang bisa menyebabkan bencana.
Selain itu, kata Kepala BMKG Juanda, kegiatan modifikasi cuaca bakal terus dilakukan, mengingat saat ini memang sudah ada Kedeputian Operasi Modifikasi Cuaca yang sebelumnya bekerjasama dengan BPBD dan stakeholder lain.
“Satu tahun terakhir ini memang BMKG yang mempunyai kewajiban itu, dengan menggandeng pihak-pihak terkait. Sepert dengan BNPB tentunya, BPBD tingkat provinsi dan kabupaten/kota, juga dengan vendor penerbangan, nah itulah stakeholder yang selama ini berkecimpung di dunia modifikasi cuaca,” ujarnya.
Dikatakan, operasi modifikasi cuaca ini bertujuan untuk mengurangi intensitas hujan, bukan mencegah hujan. “Modifikasi cuaca ini tidak meniadakan hujan, tapi lebih ke pengurangan intensitas hujan yang potensinya lebat hingga ekstrem, supaya tidak terjadi bencana seperti banjir atau longsor,” ujarnya. (H-2)
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) telah dilakukan bekerja sama dengan BMKG serta TNI AU untuk mempercepat turunnya hujan di wilayah terdampak.
BMKG memperingatkan tingginya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau dan sekitarnya, menyusul puncak musim kemarau awal Agustus.
BNPB mengerahkan lima unit helikopter water bombing untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau
UPAYA pemadaman karhutla dari udara menggunakan helikopter water bombing di Riau mengalami kendala. Sebagai solusinya, Riau akan menerima bantuan dua helikopter dari Palembang.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC), sebagai bentuk mitigasi sekaligus penanganan darurat karhutla Riau.
(BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengintensifkan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jabodetabek selama 24 jam sejak 7 Juli 2025
HUJAN deras mendadak mengguyur Kota Pekanbaru sejak sekitar pukul 15.30 WIB hingga 17.30 WIB, Jumat (25/7) sore.
Status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau sudah ditetapkan di 10 kabupaten/kota.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan dampak dari cuaca ekstrem, seperti genangan air dan potensi banjir di beberapa titik rawan.
Langkah-langkah mitigasi yang dilakukan termasuk penyemaian awan menggunakan zat higroskopis untuk mempercepat presipitasi di lokasi yang lebih aman.
Selama tiga hari OMC telah dilaksanakan 7 sortie penyemaian yang menggunakan 5,6 ton bahan semai dengan durasi penerbangan selama 5 jam 10 menit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved