Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SALAH satu pelaku pembuat uang palsu di Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar sudah tertangkap oleh Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Wajo, Senin (16/12) lalu. Kasat Reskrim Polres Wajo Iptu Alvin Aji Kurniawan membenarkan penangkapan seorang pria inisial AA di Kelurahan Anabanua, Kecamatan Anabanua, Kecamatan Maniang Pajo, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Menurutnya, AA merupakan salah satu pelaku dalam sindikat pembuat uang palsu di Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Pengungkapan terhadap pelaku AA berawal dari koordinasi dengan Polres Gowa terkait keberadaan salah satu tersangka kasus produksi uang palsu. Dari koordinasi tersebut, Satreskrim Polres Wajo memberikan bantuan untuk menangkap AA.
Alvin mengungkapkan peran AA dalam sindikat produksi uang palsu yakni membuat benang. Dengan benang tersebut, membuat uang yang dicetak seperti asli.
"Dari keterangan tersangka, dia bekerja sebagai pembuat benang dalam uang, dengan bayaran Rp3 juta," ungkap Alvin, Rabu (18/12).
Bahkan katanya, Aa ini dibayar oleh AI (Andi Ibrahim), yang merupakan Kepala UPT Perpustakaan UIN Alauddin, yang berlokasi di Kampus II Samata, Jalan Sultan Alauddin, Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Sebelumnya, Kapolres Gowa AKBP Reonald T Simanjuntak telah menetapkan 15 orang tersangka dalam kasus produksi dan peredaran uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Reonald mengungkapkan ada 100 jenis barang bukti yang diamankan, diantaranya mesin cetak dan uang senilai Rp446.700.000, dengan emisi Rp100 ribu terbaru. (H-3)
Menurut BI, uang palsu yang ada teridentifikasi dengan kualitas yang sangat rendah dan sangat mudah diidentifikasi dengan kasat mata melalui metode 3D (dilihat, diraba, diterawang).
Peran ASS dalam sindikat produksi dan peredaran uang palsu itu adalah pembuat ide dan pemodal produksi uang palsu.
Bahkan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Rizky Ernadi, mengatakan kasus uang palsu yang telah diungkap Polres Gowa seperti gunung es.
Perwakilan BI menduga sudah banyak uang palsu yang beredar di masyarakat tidak hanya kasus peredaran dan pembuatan uang palsu di Makassar dan Gowa.
Kapolda Sulsel membeberkan kronologi penangkapan berawal dari personel Polsek Pallangga mendapat informasi dari warga terkait adanya peredaran uang palsu sehingga dibentuk tim gabungan.
Rektor UIN Alauddin Makassar Prof. Hamdan Juhannis memastikan Kepala UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim, setelah terlibat peredaran dan pembuatan uang palsu.
Tersangka Annar Salahuddin Sampetoding, menadapat penjagaan ketat oleh 4 personel Polisi, dari Polres Kabupupaten Gowa Sulawesi Selatan di RS Bhayangkara Makassar.
Proses pembuatan uang palsu ini telah berlangsung sejak 2010, meskipun sempat terhenti pada tahun 2014. Namun, kegiatan tersebut kembali dilanjutkan dari 2022 hingga 2024.
Kepala Kepolisian Daerah Sulsel, Irjen Yudhiawan Wibisono mengatakan uang palsu yang diproduksi di UIN Alauddin Samata rencananya digunakan untuk modal pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Jumlah uang yang diamankan dari pelaku pembuat uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar senilai Rp446.700.000 dengan pecahan Rp100 ribu terbaru.
Setelah diamankan sementara di Polres Mamuju, para tersangka kemudian dibawa ke Gowa, untuk pemeriksaan dan penyidikan lebih lanjut bersama tersangka lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved