Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Uang Palsu yang Diproduksi di UIN Alauddin akan Digunakan untuk Pilkada

 Lina Herlina
19/12/2024 16:10
Uang Palsu yang Diproduksi di UIN Alauddin akan Digunakan untuk Pilkada
Polisi di Polres Gowa, menutup mesin pembuat uang palsu yang mereka amankan.(MI/Lina Herlina)

KEPOLISIAN Resor Gowa, mendapatkan bukti lain dalam kasus dugaan peredaraan dan pembuatan uang palsu di Jala Sunu Makassar dan di Perpustakaan UIN Alauddin Samata Kabupaten Gowa, Makassar, Sulawesi Selatan.

Kepala Kepolisian Daerah Sulsel, Irjen Yudhiawan Wibisono mengatakan, uang tersebut rencananya digunakan untuk keperluan atau modal pemilihan kepala daerah (Pilkada), bahkan dari peredaran dan pembuatan uang palsu tersebut disebut sempat menjadi bakal calon Wali Kota Makassar.

"Bahkan, tersangka ini sempat akan maju pilkada kemarin tapi tidak punya atau tidak cukup kursi untuk mengusung. Tidak hanya itu, mereka juga sempat mengajukan proposal kerja sama untuk memodali Pilkada Barru, tapi tidak diterima," kata Yudhiawan.

Hanya saja, orang tersebut masih masih daftar pencarian orang (DPO) Polres Gowa, bersama dua orang lainnya. Salah satunya disebut sebagai otak atau pemodal peredaran dan pembuatan uang palsu itu.

Jika berdasarkan pada kronologi kejadian dan penangkapan para tersangka, makan nama yang mucul adalah ASS (Annar Salahuddin Sampetoding), karena dua tersangka dalam kasus uang palsu tersebut tertangkap di rumah milik ASS di Jalan Sunu Makassar.

Kedua orang yang tertangkap itu adalah Muhammad Syahruna, 52, warga Jalan Arif Rahman Hakim Makassar, yang memproduksi dan melakukan transaksi jual beli uang palsu, serta tersangka John Biliater Panjaitan, 68, warga Jalan Batu Putih Bundar Makassar, yang merupakan pelaku transaksi jual beli uang palsu.

Bahkan disebutkan, pembuatan uang palsu tersebut merupakan hasil uang kiriman dari Annar Sampetoding, termasuk uang biaya pembelian bahan baku produksi, juga berasal dari Annar Sampetoding.

Perjalanan produksi uang palsu tersebut, lanjut Yudhiawan, itu sejak 2 Juni 2010 untuk perencanaan, kemudian lanjut 2011 hingga 2022, tepatnya Juli hingga Oktober 2022 mulai pesan kertas, dan proses produksi. Lalu September 2024 sempat ditawarkan dan sempat viral.

Annar Salahuddin Sampetoding adalah pengusaha sekaligus politisi itu pernah menjadi pengurus KADIN Sulsel, Pengurus KONI Sulsel, serta Ketua Umum Pemuda Pancasila Sulsel.

Ia bahkan pernah berencana maju sebagai Wali Kota Makassar pada Pemilihan Wali Kota Makassar langsung untuuk pertama kalinya pada 1999 dan juga berenncana maju Pada Pilgub Sulsel 2024 lewat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tapi tidak mendapat dukungan. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya