Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENGUSAHA ASS disebut sebagai tersangka utama dalam kasus peredaran dan pembuatan uang palsu (Upal) yang diproduksi di Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Kampus Samata, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. ASS disebut memberi ide sekaligus pemodal sindikat upal itu.
Hal itu disampakan Kepala Kepolisian Daerah Sulsel Inspektur Jendral Yudhiawan di sela-sela kegiatan Refleksi Akhir Tahun 2024 Polda Sulsel, di Aula Mappaodang Kapolda Sulsel, Senin (30/12).
Hanya saja, saat ini pemeriksaan terhadap ASS harus dihentikan sementara karena tersangka dibantarkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulsel. ASS mendadak jatuh sakit sesaat setelah ditetapkan sebagai tersangka dan akan ditahan.
Dari hasil penyidikan, polisi menyebut uang palsu hasil produksi komplotan itu nyaris sempurna karena memiliki tanda air Bank Indonesia. "Memang hampir sempurna, dipakai alat ultraviolet itu ada tanda air. Masyarakat yang awam merasa ini uang asli, padahal itu sebenarnya uang palsu," lanjut Yudhiawan.
Direktur Kriminal Khusus Polda Komisaris Besar Dedi Supriyadi menambahkan, peran ASS dalam sindikat produksi dan peredaran uang palsu itu adalah pembuat ide dan pemodal produksi uang palsu.
"Otaknya pelaku itu yang inisial ASS. Peran yang bersangkutan adalah pertama pemberi ide, kemudian yang ikut memberi modal, ikut membeli mesin, kemudian pemberi perintah," jelas Dedi.
Polisi sudah menetapkan 19 tersangka dala kasus itu. Masih ada dua orang lainnya yang buron dan masuk daftar pencarian orang (DPO). (LN/E-2)
Menurut BI, uang palsu yang ada teridentifikasi dengan kualitas yang sangat rendah dan sangat mudah diidentifikasi dengan kasat mata melalui metode 3D (dilihat, diraba, diterawang).
Bahkan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Rizky Ernadi, mengatakan kasus uang palsu yang telah diungkap Polres Gowa seperti gunung es.
Perwakilan BI menduga sudah banyak uang palsu yang beredar di masyarakat tidak hanya kasus peredaran dan pembuatan uang palsu di Makassar dan Gowa.
Kapolda Sulsel membeberkan kronologi penangkapan berawal dari personel Polsek Pallangga mendapat informasi dari warga terkait adanya peredaran uang palsu sehingga dibentuk tim gabungan.
Rektor UIN Alauddin Makassar Prof. Hamdan Juhannis memastikan Kepala UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim, setelah terlibat peredaran dan pembuatan uang palsu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved