Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kasus Pembuatan Uang Palsu di Gowa Masyarakat Diimbau Hati-Hati 

 Lina Herlina
19/12/2024 19:31
Kasus Pembuatan Uang Palsu di Gowa Masyarakat Diimbau Hati-Hati 
Kepolisian membongkar sindikat uang palsu di Gowa(Lina Herlina /MI)

 

KEPALA Perwakilan Bank Indonesia (BI) Rizky Ernadi mengatakan kasus peredaran uang palsu yang diungkap kepolisian seperti gunung es. Ia menduga sudah banyak uang palsu yang beredar di masyarakat tidak hanya kasus peredaran dan pembuatan uang palsu di  Makassar dan Gowa.

Sebelumnya kepolisian mengungkap sindikat pembuatan dan peredaran uang palsu yang berlokasi di Kampus UIN Alauddin Makassar dan Gowa. Oleh karena itu, ujar Rizky, penting bagi masyarakat untuk mengenali ciri-ciri uang palsu.

"Masyarakat harus lebih berhati-hati, terutama saat bertransaksi dengan pecahan besar, seperti uang Rp100 ribu," ungkapnya saat konferensi pers di Polres Gowa, Sulawesi Selatan.

Menurutnya memang tidak mudah membedakan uang asli dan palsu secara kasat mata. Namun, ada cara yang bisa dilakukan yakni dengan memiringkan uang untuk melihat efek safeting colour. Masyarakat juga diingatkan untuk memperhatikan micro-teks pada uang. Jika gambar terlihat buram, terang Rizky, itu bisa menjadi indikasi bahwa uang tersebut palsu. 

"Pencetakan uang palsu biasanya menggunakan bahan yang berbeda, sehingga hasilnya tidak sebaik uang asli," urainya.

Pihaknya, ujar dia, tidak dalam kapasitas menilai berapa persen kemiripan uang asli dengan uang palsu yang beredar tersebut. 

"Kenali saja ciri-cirinya," tukas Rizky.

Ia mengimbau masyarakat jika menemukan uang palsu,  sebaiknya tidak menukarnya. Melainkan melaporkannya ke polisi atau Bank Indonesia.

"Uang palsu tidak dapat diganti. Jika Anda menemukan uang palsu, laporkan ke polisi atau Bank Indonesia. Namun, Anda akan mengalami kerugian karena uang tersebut tidak dapat ditukar," tegasnya.

Sebagai langkah preventif, Bank Indonesia akan terus melakukan sosialisasi mengenai ciri-ciri uang rupiah dan pentingnya menggunakan metode pembayaran yang aman. 

"Kami akan melaksanakan sosialisasi setiap tahunnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang uang palsu dan cara menghindarinya," tutupnya.

(H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya