Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
ARUS liburan Natal dan tahun baru (Nataru) 3024/2025 diperkirakan mulai berlangsung Sabtu (21/12), waspadai jalur Pantura Jawa Tengah Brebes-Jepara karena bertepatan dengan terjadinya cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir.
Pemantauan Media Indonesian Sabtu (14/12) cuaca ekstrem masih berlangsung di puluhan daerah, bahkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kondisi ini akan berlangsung 16-23 Desember mendatang, hal ini bertepatan dengan mujsi berlangsungnya arus kendaraan liburan Nataru 2024/2025.
"Sejumlah daerah yang diperkirakan mengalami cuaca ekstrem di antaranya Jepara, Pekalongan, Pemalang, Tegal hingga Brebes pada tanggal tersebut," katacKepala BMKG Dwikorita Karnawati di Semarang.
Peringatan cuaca ekstrem pada tanggal tersebut, juga diwaspadai sejumlah daerah di Pantura terutama saat berlangsung arus liburan Nataru karena dipastikan akan berdampak pada kondisi jalur Pantura baik itu pada ruas jalan tol, nasional, provinsi maupun kabupaten/kota, apalagi merupakan daerah rawan bencana hidrometeorologi.
Kepala BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Taruna Mona Rachman mengungkapkan jadwal pasang surut laut di perairan utara Jawa Tengah diperkirakan akan kembali datang pada 17-23 Desember mendatang, sehingga ancaman bencana banjir rob berpotensi terjadi di daerah sepanjang pesisir Pantura tersebut.
"Rob kembali akan terjadi di perairan utara Jawa Tengah dengan ketinggian hingga 100 centimeter pada tanggal tersebut," kata Taruna Mona Rachman.
Menghadapi kondisi cuaca buruk ini, secara terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan telah menyiapkan langkah menghadapi cuaca ekstrem pada saat berlangsung liburan Nataru, terutama di sepanjang jalur kendaraan di daerah rawan bencana.
Sebagaimana siaran BMKG, ungkap Bergas Catursasi Penanggungan, musim penghujan sudah mulai berlangsung sejak beberapa bulan lalu dan mencapai puncaknya pada Februari mendatang, maka diminta seluruh warga berada di daerah rawan bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir dan angin ribut untuk bersiap siaga.
Berdasarkan pemetaan dilakukan BPBD Jawa Tengah, menurut Bergas Catursasi Penanggungan, daerah kota-kota di pantai utara (Pantura) dan pantai selatan (Pansela) mempunyai potensi banjir, sedangkan daerah Jawa Tengah lainnya mempunyai potensi longsor, sehingga perlu diwaspadai.
"Sepanjang tahun 2924 ini, tercatat telah terjadi 200 kejadian bencana banjir dan longsor di Jawa Tengah," ujar Bergas Catursasi Penanggungan seusai Apel Kesiapsiagaan Bencana Baznas di Simpang Lima Semarang.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
CUACA ekstrem berpotensi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Senin (12/8), hujan ringan hingga lebat mengguyur sebagian besar daerah sehingga diminta warga untuk waspada
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
CUACA ekstrem tak hanya menjadi ancaman di musim penghujan. Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras hingga ekstrem kembali mengguyur sejumlah wilayah di Tanah Air,
Pada pagi cuaca umumnya cerah-berawan, namun memasuki siang, sore hingga awal malam hujan ringan-sedang mengguyur tersebar tidak merata.
Sembilan daerah di Jawa Tengah masih berpotensi hujan sedang-lebat, bahkan dapat meningkat menjadi ekstrem sehingga diminta warga tetap waspada.
Hujan yang masih terjadi pada Mei 2025 disebabkan oleh dinamika atmosfer yang belum stabil dan sehingga mengakibatkan fenomena kemarau basah.
Cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir berpotensi di 27 daerah terutama kawasan pegunungan, dataran tinggi, Solo Raya dan Jawa Tengah bagian selatan.
Cuaca ekstrem masih berpotensi di 12 daerah di Jawa Tengah, diminta warga untuk waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi.
Cuaca ekstrem berpotensi di Jawa Tengah terjadi di sejumlah daerah di kawasan pegunungan, dataran tinggi, dan pantura bagian barat-timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved