Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
POTENSI cuaca ekstrem merata terjadi hampir di seluruh daerah di Jawa Tengah Senin (9/12) gelombang tinggi di perairan selatan dan utara sertavair laut pasang (rob), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ancaman bencana di darat maupun kecelakaan laut.
Cuaca berawan sejak pagi Senin (9/12) menyelimuti seluruh daerah di Jawa Tengah, BMKG memperkirakan memasuki siang, sore hingga awal malam hujan ringan-lebat akan mengguyur dengan waktu bervariasi di daerah pegunungan, dataran tinggi, pesisir selatan, Pantura dan Solo Raya.
Gelombang tinggi juga masih terjadi di perairan selatan maupun utara hingga mengakibatkan pelayaran kembali terganggu, bahkan banjir air laut pasang (rob) semakin meninggi sejak dini hari hingga banjir rob merendam sejumlah daerah di di Pantura Jawa Tengah seperti Demak, Semarang dan Pekalongan.
"Air laut pasang berlangsung mulai pukul 00.00 WIB hingga 04.00 WIB dengan ketinggian mencapai 110 centimeter, akibatnya banjir rob merendam di sejumlah daerah di Pantura," kata Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Sediyanto Senin (9/12).
Dampak banjir rob semakin meninggi tersebut, lanjut Sediyanto, akan mengganggu berbagai kegiatan warga seperti transportasi, bongkar muat barang di pelabuhan, budidaya perikanan darat, petani garam, sehingga warga diminta untuk waspada, bahkan gelombang tinggi dan hujan mengguyur di perairan juga akan mengganggu pelayaran terutama nelayan tangkap.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Risca Maulida secara terpisah mengatakan cuaca hujan ringan-lebat diperkirakan akan mengguyur semua daerah di Jawa Tengah, bahkan potensi cuaca ekstrem juga terjadi di puluhan daerah. "Potensi cuaca ekstrem di 34 daerah di Jawa Tengah, diminta warga waspada ancaman bencana hidrometeorologi," imbuhnya.
Potensi cuaca ekstrem, ungkap Risca Maulida, terjadi di 34 daerah di Jawa Tengah yakni Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen , Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Magelang, Surakarta, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar dan Sragen.
Selain itu cuaca ekstrem di Jawa Tengah, menurut Risca Maulida, juga melanda daerah yakni Purwodadi, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Ungaran, Temanggung, Kendal, Batang, Kajen, Pemalang, Slawi, Salatiga, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa.
"Sedangkan hujan ringan-sedang diperkirakan mengguyur daerah Brebes, Tegal, Pekalongan dan Semarang," ujar Risca Maulida.
Angin bertiup dari barat laut ke timur dan timur laut ke selatan berkecepatan 3-30 kilometer per jam, demikian Risca Maulida, suhu udara berkisar 19-33 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 55-95 persen, sedangkan ketinggian gelombang di perairan selatan 0,5-3 meter dan di perairan utara Jawa Tengah 0,5-1,25 meter. (H-2)
BMKG merilis prakiraan cuaca terbaru untuk hari Senin, 16 Juni 2025. Cuaca ekstrem berpotensi melanda sejumlah wilayah Indonesia dengan kondisi hujan ringan hingga hujan lebat
Waspadai banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah sebagai dampak air laut pasang.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, hujan lebat serta hujan disertai petir.
Di Kabupaten Bintan, daerah yang harus meningkatkan kewaspadaan meliputi Teluk Bintan, Telok Sebong, dan Toapaya.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, hujan lebat serta hujan disertai petir.
Suhu yang sering kali melampaui 40 derajat Celsius menambah tantangan bagi para jemaah untuk tetap menjaga kebugaran tubuh, mengingat aktivitas fisik mereka yang padat.
Sembilan daerah di Jawa Tengah masih berpotensi hujan sedang-lebat, bahkan dapat meningkat menjadi ekstrem sehingga diminta warga tetap waspada.
Hujan yang masih terjadi pada Mei 2025 disebabkan oleh dinamika atmosfer yang belum stabil dan sehingga mengakibatkan fenomena kemarau basah.
Cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir berpotensi di 27 daerah terutama kawasan pegunungan, dataran tinggi, Solo Raya dan Jawa Tengah bagian selatan.
Cuaca ekstrem masih berpotensi di 12 daerah di Jawa Tengah, diminta warga untuk waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi.
Cuaca ekstrem berpotensi di Jawa Tengah terjadi di sejumlah daerah di kawasan pegunungan, dataran tinggi, dan pantura bagian barat-timur.
Cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir masih berpotensi di puluhan daerah di Jawa Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved