Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Seluruh Desa di Pakistan Utara Tersapu Banjir, Korban Tewas Capai hampir 400 Orang

Haufan Hasyim Salengke
20/8/2025 06:33
Seluruh Desa di Pakistan Utara Tersapu Banjir, Korban Tewas Capai hampir 400 Orang
Air hujan dengan cepat menggenangi jalan-jalan utama dan jalan-jalan perumahan, dengan banjir parah dilaporkan di sejumlah daerah di bagian utara Pakistan.(Pakistan Today)

TIM penyelamat dan penduduk desa di Pakistan berjuang mencari korban selamat, Selasa (19/8). Jumlah korban tewas akibat hujan deras dan banjir bandang selama berhari-hari di daerah utara Pakistan meningkat menjadi hampir 400 orang.

Banjir monsun telah menyapu bersih seluruh desa, memicu tanah longsor, dan menyebabkan banyak orang hilang. Pihak berwenang memperingatkan hujan lebat kemungkinan akan terus berlanjut hingga akhir pekan.

Badan Penanggulangan Bencana Nasional (NDMA) mengatakan 356 orang tewas di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa sejak Kamis malam. Puluhan lainnya tewas di wilayah tetangga, sehingga jumlah korban tewas dalam lima hari menjadi hampir 400 orang.

Desa Hancur

Di Desa Dalori yang terdampak parah, tim penyelamat menggali lumpur dan puing-puing untuk mencari korban hilang.

"Penderitaan kami tak terlukiskan. Dalam hitungan menit, kami kehilangan semua yang kami miliki. Hidup kami hancur," kata Umar Islam, seorang buruh berusia 31 tahun yang ayahnya tewas pada hari Senin.

Warga lainnya, Fazal Akbar, menggambarkan banjir itu ‘mengerikan’. "Kejadiannya begitu tiba-tiba sehingga tak seorang pun sempat bereaksi. Pengumuman disampaikan dari masjid, dan penduduk desa bergegas untuk memulai penyelamatan. Dalam waktu kurang dari 20 menit, desa kami hancur lebur," ujarnya.

Akses Terputus

Banyak jalan terendam banjir, mempersulit upaya penyelamatan, sementara jaringan telepon yang rusak membuat sebagian wilayah provinsi terputus.

Di Sindh selatan, di mana hujan baru mulai turun pada Selasa, para pejabat memperingatkan kemungkinan banjir perkotaan di kota-kota besar, termasuk Karachi, akibat infrastruktur yang buruk.

Selama hujan deras, para pengemudi di Karachi terjebak banjir yang semakin tinggi dan beberapa lingkungan kehilangan aliran listrik karena sistem pembuangan limbah lama kota tidak mampu lagi menampung air.

Di Balochistan, hujan merusak 40 hingga 50 rumah di dua distrik dan memblokir jalan raya utama yang menghubungkan provinsi tersebut dengan Sindh, kata pejabat provinsi Muhammad Younis.

Hujan Berlanjut

NDMA mengatakan hujan monsun diperkirakan akan berlanjut hingga Sabtu depan, dengan prakiraan hujan monsun berikutnya hingga akhir bulan.

Sejak 26 Juni, lebih dari 700 orang tewas dan hampir 1.000 orang terluka pada musim monsun tahun ini, kata para pejabat.

Pakistan, salah satu negara paling rentan terhadap perubahan iklim di dunia, sering menghadapi peristiwa cuaca ekstrem. Pada tahun 2022, banjir monsun merendam sepertiga wilayah negara itu, menewaskan sekitar 1.700 orang. (CNA/AFP/B-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Haufan Salengke
Berita Lainnya