Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Gelombang Tinggi di Perairan dan Cuaca Ekstrem Berpotensi di 26 Daerah Jawa Tengah Sabtu (14/12)

Akhmad Safuan
14/12/2024 11:59
Gelombang Tinggi di Perairan dan Cuaca Ekstrem Berpotensi di 26 Daerah Jawa Tengah Sabtu (14/12)
Dampak gelombang tinggi di perairan utara Jawa Tengah, ribuan nelayan di Pekalongan berhenti melaut dan ratusan kapal ikan disandarkan di dermaga Sungai Banger, Kota Pekalongan(MI/Akhmad Safuan)

GELOMBANG tinggi masih menjadi ancaman serius pelayaran di perairan utara dan selatan Jawa Tengah Sabtu (14/12), potensi cuaca ekstrem di kawasan pegunungan, dataran tinggi  dan Jawa Tengah bagian barat dapat berdampak bencana hidrometeorologi yang masih harus diwaspadai.

Cuaca buruk baik di darat maupun Laut masih akan melanda Jawa Tengah Sabtu (14/12) pagi pada umumnya diberawan dan sebagian lainnya turun hujan ringan, namun memasuki siang, sore hingga awal malam hujan ringan-sedang turun merata di seluruh daerah, bahkan potensi cuaca ekstrem terjadi di 26 daerah sehingga diminta untuk waspada bencana hidrometeorologi.

Selain peluang hujan ringan  mengguyur di kawasan perairan, gelombang tinggi berkisar 1,25-2,5 meter di perairan utara maupun selatan Jawa Tengah juga menjadi ancaman serius, sehingga diminta aktivitas pelayaran seperti penyeberangan antar pulau, nelayan dan tongkang untuk waspada, karena dapat mengancam keselamatan.

"Gelombang tinggi di perairan Jawa Tengah bahkan diperkirakan masih akan berlangsung hingga Senin (16/12)," kata Koordinator observasi dan Komunikasi Badsn Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Ganis Erutjahjo.

Berdasarkan observasi, menurut Ganis Erutjahjo, gelombang tinggi 2,25-2,5 meter tersebut terjadi di Perairan Kepulauan Karimunjawa bagian barat dan timur, Perairan Pekalongan-Kendal, Perairan Semarang-Demak, Perairan Jepara serta Perairan Pati-Rembang dengan angin pada umumnya bergerak dari barat daya dan barat laut berkecepatan 4-25 knots.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Arif mengatakan cuaca buruk juga masih terjadi di daratan, bahkan cuaca ekstrem yakni  hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir berpotensi di 26 daerah di Jawa Tengah terutama di kawasan pegunungan, dataran tinggi dan Jawa Tengah bagian barat.

Pengamatan cuaca Sabtu (14/12) pukul 05.30 WIB, ungkap Arif, potensi cuaca ekstrem terjadi di Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Mungkid, Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar dan Sragen.

Selain itu daerah berpotensi cuaca ekstrem lainnya, lanjut Arif, yakni Purwodadi, Kudus, Ungaran, Kajen, Pemalang, Slawi, Brebes, Salatiga, Tegal, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa. "Hujan ringan-sedang Bahal mengguyur daerah Kebumen, Purworejo, Blora, Rembang, Pati, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Surakarta, Semarang dan Pekalongan," imbuhnya.

Menurut Arif angin pada umumnya bertiup dari barat laut ke timur dan timur laut ke selatan dengan kecepatan 3-30 kilometer per jam, suhu udara berkisar 19-32 derajat celcius dan kelembaban udara 55-95 persen. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya