Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Suku Bugis Lakukan Tarung Sarung Saat Tradisi Menre Sipulung di Bangka

Rendy Ferdiansyah
07/9/2024 22:42
Suku Bugis Lakukan Tarung Sarung Saat Tradisi Menre Sipulung di Bangka
Tradisi tarung sarung(MI/Rendy F)

TARUNG sarung merupakan salah satu tradisi ekstrem yang berkembang di dalam masyarakat Bugis, Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam bahasa Bugis, tradisi ini disebut sebagai Sigajang Laleng Lipa.

Tradisi tarung sarung digunakan oleh masyarakat Bugis untuk menyelesaikan masalah atau pertikaian. Ketika ada pertikaian antara dua pihak dan keduanya menemui jalan buntu untuk berdamai, maka jalan terakhir dilakukan dengan cara bertarung.

Aksi tarung sarung dipertontonkan saat Sedekah Kampung Seni Budaya Menre Sipulung di Dusun Dua Desa, Kota Waringin, Kecamatan Puding Besar, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung. Ratusan warga yang menyaksikan tradisi Menre Sipulung atau makan bersama begitu antusias melihat aksi dua pria yang bertarung saling tikam dengan badik di dalam kain sarung tersebut.

Baca juga : Menyusul Empal Gentong, Tradisi Nadran Cirebon sudah Ditetapkan Jadi WBTB

Tajamnya badik membuat kain sarung yang mereka gunakan robek, bercak darah, tampak begitu jelas di kain sarung itu, salah satu pria dalam kain sarung pun terkapar. Sejumlah orang tampak berlari untuk melerai tarung sarung tersebut dan mengangkat pria yang terkapar.

Usai aksi tarung sarung, tradisi makan bersama dimulai, berbagai pangan khas Bugis tersaji seperti Kue Bugis, Barongko dan Kue Pisang Hijau.

Kandar Pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) mengatakan makan bersama dalam tradisi Menre merupakan tradisi turun temurun suku Bugis yang dipertahankan dan lestari hingga kini. Bukan hanya di daerah asal, tradisi ini tetap dilestarikan kendati mereka berada di tempat lain.

Baca juga : 2.400 Petani Sawit di Bangka Dapat Jaminan BPJS Ketenagakerjaan

"Tradisi ini sebagai ucap syukur warga Bugis yang sudah puluhan tahun hidup tenteram dan rukun di Bangka," kata Kandar, Sabtu (7/9).

Menariknya setiap tradisi ini dilaksanakan, tak ketinggalan tarung sarung juga dipertontonkan atau dipentaskan.

"Tarung sarung membawa makna filosofi hidup orang Bugis menyangkut kehormatan diri, makanya selalu di tampilkan saat gelaran tradisi," ujarnya.

Baca juga : Apa Itu Rabu Wekasan? Ini Makna dan Jadwalnya

Pihaknya berharap tradisi Bugis ini dapat menjadi agenda pariwisata di Bangka, untuk itu KKSS akan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata. Sementara Mulkan, tokoh masyarakat Bangka, sangat mengapresiasi tradisi-tradisi suku-suku di Indonesia di Bangka khususnya Tradisi Bugis yakni Tradisi Menre Sipulung.

"Tradisi makan bersama, ini harus tetap terjaga dan lestari di Bangka," kata Mulkan.

Ia meminta Pemerintah Kabupaten Bangka memasukan tradisi Bugis tersebut sebagai salah satu agenda tahunan, sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di pulau Bangka.(M-3).
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya