Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
MENANGGAPI keluhan warga Desa Woloede, Nusa Tenggara Timur (NTT) tentang jalan desa yang 42 tahun tidak diperhatikan pemerintah walaupun kaya akan hasil bumi seperti pala, cengkeh, pisang, serta buah, Pemerintah Kabupaten Nagekeo mengungkapan terdapat anggaran Rp41.933.569.000 untuk pengerjaaan jalan ke desa Woloede dengan nomenklatur ruas jalan Sawu-Mulakoli.
Anggaran tersebut telah diusulkan pada 28 Desember 2023 kepada Direktur Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Jakarta.
Menurut Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Nagekeo Anselmus Mere, Selasa (27/8), sebenarnya ada 8 ruas jalan pada 2023 yang diusulkan Pemda Nagekeo pada akhir 2023 untuk dana inpres jalan daerah 2004. Namun, yang lolos dan masuk dalam sistem aplikasi SITIA 2024 hanya 4 ruas jalan di kabupaten.
Baca juga : 42 Tahun Warga Desa Woloede Hidup dengan Jalan Rusak
Ruas jalan Sawu-Mulakoli, dalam aplikasi atau sistem, seharusnya menjadi proritas pertama dari 4 ruas jalan yang lolos verifikasi dalam sistem inpres jalan daerah 2024. Namun, tanpa alasan yang jelas, penganggaran jalan tersebut akhirnya ditunda. Padahal pihak Satker Pelaksana Jalan Wilayah IV Ende telah melakukan survei.
“Dari 8 ruas kemudian diverikfikasi dan divalidasi pihak balai jalan pusat, lolos verifikasi ada 4 ruas. Dari 4 ruas tersebut disurvei, oleh pihak Satker PJ Ende. Mereka melakukan survei kembali untuk meminta kepastian karena informasi bahwa jalan akan didanai. Namun setelah survei jalan Sawu-Mulakoli dikonfirmasi itu ditunda oleh pusat, hanya 1 yang lolos yakni jalan ke Ngera,” keluh Anselmus.
Anselmus mengungkapkan ruas jalan Sawu-Mulakoli menjadi prioritas utama dalam aplikasi tersebut karena pekerjaan minor seperti, tembok penyokong dan drainase sudah dikerjakan pemerintah daerah dengan dana APBD II.
Baca juga : Pemkab Lembata tidak Bangun Jalan, Pelajar Terjang Jalan Terjal ke Sekolah
Selain itu, menurut Anselmus, usulan anggaran Rp41 Miliar tersebut ruas jalan belum sampai ke Mulakoli hanya hanya sampai di Desa Woloede.
“Rp41 miliar itu hanya sampai di kampung Ulunua, Desa Woloede, bukan termasuk kawasan hutan yang di dekat Desa Mulakoli. Namun karena hanya 300 meter maka bisa diurus pemda lewat UKL UPL,” kata Anselmus.
Untuk pembangunan jalan di dalam kawasan hutan, pihak pemerintah wajib melakukan izin pinjam pakai kawasan, salah satu persyaratnya adalah persetujuan lingkungan yang di dalamnya terdapat UKL UPL untuk jalan dengan resiko kecil.
Baca juga : Jalan Sabuk Merah Ruas Motaain-Motamasin Rusak di Sejumlah Titik
Selain itu, untuk luasan di bawah 5 hektare, pengurusan izin atau persetujuan lingkungan melalui balai kawasan hutan provinsi.
Warga mengharapkan ruas jalan tersebut harus bisa menjangkau Desa Mulakoli yang melewati kawan hutan produksi agar akses jalan keluar dari desa serta kota kabupaten lebih dekat dan memudahkan saat evakuasi bila terjadi bencana gunung berapi Ebulobo.
Selama ini, warga Desa Woloede serta beberapa desa lain seperti Lodaolo, Ululoga sangat kesulitan akses jalan walaupun kaya akan potensi pariwisata, rempah, dan buah. Semua hasil bumi ditekan pengepul dan tengkulak.
“Sudah 7 bupati tapi jalan ini rusak tidak diperhatikan. Saya sedih lihat warga di sini banyak susah karena harga ditekan tengkulak dan pengepul, jadi kami mohon kementrian PUPR pusat lewat pak Basuki Hadimuljono tolong bantu kami,” pinta Yosef Warga Desa Woloede. (Z-1)
WARGA di Banyumas, Jawa Tengah, melakukan aksi protes terhadap kondisi infrastruktur jalan yang rusak parah.
Saat ini terdapat sekitar 500 kilometer jalan kabupaten yang rusak. Seluruh jalan rusak di 31 kecamatan itu ditargetkan akan rampung dan mulus diperbaiki dalam tiga tahun ke depan
Kerusakan jalan sudah lama. Lebih dari sepuluh tahun
Menurut Budi, uang itu menjadi penyebab jalan di Sumut rusak. Sebab, dana pembangunan dipotong sehingga kualitas jalan harus dikurangi.
Hari ini saya diterima langsung oleh Bapak Menteri PU di ruang kerja beliau.
Jalan berlubang yang tergenang air di bawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) depan SP Plaza, Sentosa Perdana, Sagulung, ditimbun warga dengan material bekas bangunan.
ANGGARAN publik yang menyasar infrastruktur Tahun Anggaran 2025 di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, merosot tajam hingga Rp32.291.900.000.
Pemerintah juga memproyeksikan kebutuhan investasi infrastruktur nasional periode 2025–2029 mencapai US$ 625,37 miliar (Rp10.162 triliun).
Indonesia, sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, tengah giat memodernisasi sektor logistik untuk mendukung pertumbuhan industri nasional.
Kawasan Canggu kian dilirik investor dunia sebagai aset investasi potensial, tak hanya untuk masa kini tetapi juga jangka panjang.
DPD RI masih menghadapi kesenjangan yang lebar baik dalam hal kapasitas SDM, infrastruktur, maupun regulasi digital.
PingCAP mengumumkan perluasan kolaborasi strategis dengan Microsoft. Langkah itu dilakukan untuk mempercepat adopsi infrastruktur data modern
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved