Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEMBAGIAN air di tengah krisis akibat dampak musim kemarau di Desa atau Kecamatan Kebonpedes Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terkadang berujung konflik di kalangan petani. Mereka harus berebut air dari aliran sungai di daerah-daerah irigasi.
Kepala Desa Kebonpedes, Dadan Apriandani, mengatakan krisis air untuk pasokan kebutuhan memang kadang jadi dilema. Sebab, di sisi lain berpotensi memunculkan konflik di kalangan petani.
"Belum lama ini sempat terjadi benturan di kalangan masyarakat petani. Sempat ada kesalahpahaman dalam hal pengaturan air," kata Dadan, Minggu, (25/8).
Baca juga : BPBD Kota Sukabumi Waspadai Potensi Krisis Air Bersih Saat Kemarau
Di wilayah tersebut kemarau sudah terjadi sejak tiga bulan lalu. Daerah irigasi (DI) Cimuncang menjadi andalan bagi para petani di wilayah itu mengairi lahan pertanian.
Dadan menuturkan luasan lahan sawah di wilayahnya sekitar 100 hektare. Sebagian besar masyarakat di wilayah itu bermata pencaharian sebagai petani.
"Hampir 60% masyarakat kami bekerja sebagai petani. Ketika kondisi kemarau panjang seperti ini, para petani tidak memiliki pekerjaan karena lahan garapan mereka tak bisa berproduksi," tuturnya.
Baca juga : Kekeringan, Ratusan Petani Kawasan Dieng Sedot Telaga Merdada
Menurut Dadan keberadaan DI Cimuncang terhadap kondisi lahan pertanian, terutama sawah. Sehingga, ketika debit air di DI Cimuncang menyusut, maka berdampak signifikan.
"Di wilayah kami tidak ada sumber air lain," ungkap Dadan.
Dadan berharap pemerintah setempat bisa meningkatkan berbagai bantuan kepada para petani. Terutama bantuan dalam bentuk sarana dan prasarana pertanian.
"Sarana dan prasarana ini tentu untuk keberlangsungan sektor pertanian di wilayah kami. Terutama untuk pembangunan saluran irigasi," pungkasnya. (Z-9)
Usulan ini didasarkan pada data BMKG yang memprediksi puncak musim kemarau akan berlangsung pada Juli-Agustus mendatang
STOK beras di gudang Bulog akhirnya menembus 4 juta ton yang berhasil tercapai pada 29 Mei 2025. Dari jumlah itu 2,4 juta ton di antaranya berasal dari serapan gabah/beras produksi domestik.
Prediksi ini disampaikan oleh Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, berdasarkan analisis iklim dan zona musim (ZOM) di daerah tersebut.
MENGANTISIPASI dampak musim kemarau yang mulai dirasakan warga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, menyalurkan bantuan air bersih.
Kemarau basah yang tengah terjadi membuat sebagian besar wilayah Indonesia masih akan dilanda hujan deras. Begitu juga dengan prakiraan cuaca BMKG pada Senin, 26 Mei 2025 hari ini.
WILAYAH Indonesia saat ini memasuki pancaroba atau pola peralihan dari musim hujan ke fase awal musim kemarau. Sehingga jangan heran jika hujan masih mengguyur sejumlah daerah.
Stadion Suryakencana direncanakan bakal direvitalisasi secara total.
Program ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam mengelola dan menyalurkan hasil pengelolaan dana wakaf secara produktif dan tepat sasaran.
Ayep Zaki menekankan pentingnya mentalitas dan kualitas sebagai pondasi utama dalam membangun usaha kecil menengah yang berdaya saing.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kasus dugaan korupsi itu mulai diusut sejak Maret 2025. Dari berbagai tahapan, Korps Adhyaksa itu sudah mengumpulkan berbagai bahan dan keterangan.
Pemkot) Sukabumi, Jawa Barat, telah membahas program pendidikan kedisiplinan dan karakter bagi siswa bermasalah seperti disinggung Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved