Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BADAN Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI meluncurkan program Balai Ternak di Desa Bomerto, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah, Selasa (20/8/).
Peluncuran Program Balai Ternak BAZNAS Kabupaten Wonosobo ini dilakukan sebagai upaya mengembangkan ekonomi mustahik dan memberdayakannya hingga menjadi muzaki.
Acara tersebut dihadiri Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, MA, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Wonosobo Drs. One Andang Wardoyo, M.Si, Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Tengah, KH. Ahmad Darodji M.Si, Ketua BAZNAS Kabupaten Wonosobo, dan Ketua MUI Kabupaten Wonosobo.
Baca juga : Balai Ternak Baznas Bantu Tingkatkan Kesejahteraan Ekonomi Anwar
Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, dalam sambutannya menyampaikan, Kelompok Ponjen Tani di Kabupaten Wonosobo ini merupakan program balai ternak ke-36 yang telah diresmikan.
Menurutnya, Balai Ternak BAZNAS merupakan salah satu upaya BAZNAS dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi berbasis peternakan, harapannya agar pera peternak kita nantinya juga dapat menjadi muzaki, yang menunaikan zakatnya.
"Ini adalah titipan muzaki, dana yang dikeluarkan itu dari muzaki, maka panjenengan membawa dana amanat, maka panjenengan harus mengerjakannya sebaik-baiknya," ucapnya.
Baca juga : Batam Menjadi Magnet Investasi Indonesia
Kiai Noor berharap program Balai Ternak BAZNAS ini menjadi bagian dalam pengembangan usaha ekonomi peternak mustahik serta dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Wonosobo.
Sementara itu, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, MA, mengungkapkan, program Balai Ternak di Wonosobo Kelompok Ponjen Tani saat ini memiliki jumlah peternak sebanyak 20 orang laki-laki.
"Dengan sarana yang dibantu BAZNAS yaitu renovasi kandang pembiakan, subsidi bahan untuk pembangunan kandang penggemukan, obat-obatan untuk treatment awal, subsidi bahan bangunan untuk pembangunan gudang pakan dan rumah kompos, 57 ekor jenis induk domba Wonosobo dan 100 bakalan jenis domba lokal ekor tipis," ungkapnya.
Baca juga : Sinergi Pemkot dan Baznas Tangsel, Guna Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan untuk 500 Guru TPA/TPQ
Saidah menjelaskan, pendanaan program berasal dari BAZNAS RI dengan BAZNAS Kabupaten Wonosobo dalam rangka scalling up kelompok yang sudah ada.
"Adapun fasilitas lain yang sudah kelompok miliki antara lain gudang, sekretariat, dan 1 unit kandang pembiakan kapasitas 150 ekor," jelasnya.
Selain membantu pengadaan sarana dan hewan ternak, BAZNAS RI juga melakukan pendampingan intensif untuk menambah kemampuan peternak.
Baca juga : 7.800 Porsi Makanan Sehat dari Baznas untuk Penyintas Kebakaran di Manggarai
"Pengembangan budidaya ternak, pengembangan pupuk kompos padat cair, pengembangan integrated farming system, pengembangan ternak penggemukan untuk kurban dan penggemukan untuk penjualan harian," kata Saidah.
Program ini pun disambut baik oleh Bupati Wonosobo H. Afif Nurhidayat, S.Ag. yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Wonosobo Drs. One Andang Wardoyo, M.Si. Menurutnya, peluncuran Balai Ternak BAZNAS ini merupakan langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi peternak di Wonosobo.
"Mudah-mudahan adanya program ini Wonosobo menjadi salah satu daerah yang bisa memberikan kontribusi dalam kedaulatan pangan di Jawa Tengah. Terima kasih kepada BAZNAS, yang sudah memberikan bantuan luar biasa bagi kami," ujar Andang.
Balai Ternak BAZNAS merupakan program pemberdayaan ekonomi mustahik dalam sektor peternakan. Balai Ternak ini memadukan konsep perbibitan ternak dan penggemukan ternak dengan pemberdayaan masyarakat khususnya petani dan peternak kecil.
Acara tersebut juga dihadiri Dinas Peternakan Kabupaten Wonosobo, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wonosobo, Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo, Dinas Koperasi & UMKM Kabupaten Wonosobo, Kementrian Agama Kabupaten Wonosobo, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Wonosobo, serta para tamu undangan. (Z-12)
Dengan suhu udara sekira 10 derajat celcius ketika malam hari, dan belasan derajat celcius pada siang hari. Dieng Trail Run menjadi pembeda dengan agenda serupa di tempat lain di Indonesia
Jumlah tersebut menurut Ketua PMI Kabupaten Wonosobo, Heru Kurniawan, naik sekitar 20% dari tahun sebelumnya.
Menurut Sumekto, pihaknya juga mengupayakan kolaborasi agar gedung tersebut bisa difungsikan dengan aman.
Prosesi ini diawali dengan kirab budaya dari Pendopo Kabupaten menuju Alun-Alun Wonosobo.
Java Balloon Attraction tahun ini merupakan salah satu agenda unggulan dari rangkaian kegiatan peringatan HUT ke-200 Wonosobo
Sedikitnya ada 25 titik pengamanan yang sudah dipetakan. Yakni mulai dari titik rawan kepadatan hingga area parkir dan lokasi wisata.
Fakta bahwa minyak goreng sempat langka selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan adalah bukti adanya masalah serius di sektor tersebut.
Sejak Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) mulai berlaku, perdagangan antara kedua negara telah berlipat ganda, mencapai A$35,4 miliar pada 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Gorontalo pada triwulan II-2025 terhadap triwulan II-2024 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,14 persen
DIREKTORAT Jaminan Produk Halal (JPH) dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 33 Tahun 2024 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama.
LOGISTIK adalah nadi perekonomian yang menggerakkan perdagangan, menyambungkan daerah, dan memastikan roda industri terus berputar. Namun di Indonesia,
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengenang sosok almarhum Kwik Kian Gie sebagai ekonom yang konsisten berpihak kepada rakyat dan tidak pernah lelah memperjuangkan kepentingan publik
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved