Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Cegah Stunting di Brebes Mahasiswa IPB Inovasi Abon Telur

Supardji Rasban
29/7/2024 16:57
Cegah Stunting di Brebes Mahasiswa IPB Inovasi Abon Telur
Mahasiswa KKN-T IPB University Christo Glory memberikan abon telur kepada seorang ibu.(MI/Supardji Rasban)

UPAYA pencegahan stunting di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terus digenjot. Salah satunya ada peran aktif dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Institut Pertanian Bogor (IPB University). Mereka membuat inovasi berupa abon telur agar anak-anak balita bisa mengonsumi telur dalam bentuk lain guna pemenuhan gizi mereka.

"Kami membuat abon telur ayam, agar anak-anak yang tidak menyukai telur bisa makan telur dalam bentuk abon," tutur mahasiswa KKN-T IPB University, Christo Glory, di sela kegiatan, Senin (29/7/2024). Hasil inovasi mereka disosialisasikan kepada para ibu anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Brebes, tempat mereka KKN-T. 

Sosialisasi pengolahan makanan abon dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bangsri, Siti Mukaromah. Diharapkan Ketua dan Anggota PKK juga bisa mengenalkan cara meningkatkan waktu simpan telur ayam dengan diolah menjadi abon kepada warga masyarakat.

Baca juga : Kekeringan Berkah, Produksi Telur Bebek di Brebes Melejit

Christo menjelaskan bahwa ide usaha dengan produk abon telur memiliki gizi yang baik untuk tubuh serta meningkatkan motivasi terkait dengan pendidikan anak. "Telur ayam memiliki gizi yang baik yang dapat diserap tubuh serta mudah untuk dijangkau oleh masyarakat. Pengolahan makanan ini pun dapat dikomersialisasikan oleh ibu-ibu PKK atau masyarakat sekitar," ujar Christo.

Christo menyebut untuk mengurangi prevalensi stunting pihaknya juga melakukan pemberian makanan tambahan (PMT) dalam pelaksanaan Community Feeding Center (CFC) berupa telur dan susu. PMT diberikan kepada balita stunting di Desa Bangsri dengan tujuan membantu menambah asupan protein dalam kegiatan CFC.

"CFC merupakan suatu program berbasis komunitas untuk memantau dan mengatasi kondisi balita kurang gizi dengan pemberian makanan tambahan berupa makanan pendamping yang berbasis dari masyarakat untuk masyarakat," terang Christo. Ada berbagai kegiatan di CFC seperti penyuluhan, pengukuran lingkar lengan dan penimbangan bobot badan balita, dan pembagian makanan tambahan berupa telur dan susu.

"Pembagian PMT dihadiri oleh 35 balita stunting. Setiap balita mendapatkan 4 telur dan 2 kotak susu yang dikemas menggunakan kemasan thinwall," jelasnya. 

"Diharapkan dengan PMT dapat menambah asupan protein bagi balita yang mengalami stunting di Desa Bangsri. Kemasannya juga menarik, semoga mereka suka dengan yang kalian berikan kepada mereka," tambah Bidan Desa Bangsri, Arie Mu'aliffah. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya