Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
HARGA kopi jenis robusta di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, terus naik capai Rp70 ribu per kilogram sejak sepekan terakhir.
Harga kopi jenis robusta di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, terus naik capai Rp70 ribu dari sebelumnya Rp65 ribu per kilogram sejak sepekan terakhir.
Mang Dul, 58, petani Kopi di Desa Bandung Jaya, Kecamatan Kabawetan, mengatakan, harga kopi jenis robusta di Kabupaten Kepahiang terus mengalami kenaikan mencapai Rp70 ribu per kilogram sejak sepekan terakhir.
Baca juga : Presiden dan Mentan Amran di Lampung Barat, Pacu Produksi Kopi dan Kesejahteraan Petani
"Sebelumnya harga kopi hanya Rp65 ribu dan terus naik menjadi Rp70 ribu per kilogram," katanya.
Jika membeli langsung dari petani, lanjut dia, harga berkisar Rp65 hingga Rp70 ribu per kilogram.
Kenaikan harga kopi merupakan sejarah baru dan termahal di Provinsi Bengkulu.
Baca juga : Pemkab Kaur Salurkan 116 Mesin Pompa Air untuk Sawah Tadah Hujan
Meskipun harga kopi naik, tetapi masyarakat menjadi takut pasalnya aksi pencurian kopi semakin beringas.
"Pencuri saat ini tidak hanya mencuri kopi yang sudah dipanen, seperti di dalam pondok tetapi juga mencuri kopi secara langsung di batang," imbuhnya.
Saat menjemur kopi pada siang hari, kata dia, petani selalu menugaskan satu orang anggota keluarga untuk berjaga.
Baca juga : Antisipasi El Nino, Padi Gogo Dikembangkan di Rejang Lebong
Pasalnya pencurian kopi di Kepahiang, bukan lagi terjadi malam hari, namun juga disiang hari
Pencurian kopi saat masih di batang menjadi kasus yang semakin banyak.
Meski membutuhkan waktu yang cukup panjang, laporan aksi pencurian di batang sering terdengar.
Baca juga : Ratusan Hektare Sawah Terdampak Banjir di Bengkulu
Harga kopi yang mahal, membuat sebagian petani harus meninggalkan aktivitas lain dan fokus dengan menjaga kopi.
Sebagian petani kini berjaga bersama di kawasan kebun kopi.
Beberapa petani bahkan bermalam hingga berhari-hari di pondok kebun. (MY)
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
Di tengah gejolak harga dan tekanan global, negara produsen yang mampu menghadirkan kualitas, cerita dan keberlanjutan akan tetap relevan di pasar dunia.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Penggunaan santan dalam kopi diperbolehkan selama dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
MENU kopi hitam dan singkong rebus seringkali menjadi kombinasi yang cocok untuk santap pagi hari atau sebagai cemilan mengobrol dengan kerabat.
Dosen Gizi Masyarakat IPB University merekomendasikan waktu yang tepat untuk minum kopi
Moratorium selama tiga tahun akan menciptakan stabilitas ekosistem pertembakauan dan memberi ruang bagi petani serta pelaku industri agar tidak gulung tikar.
Peningkatan pengetahuan petani mengenai pengelolaan hama juga akan berdampak positif lebih luas, antara lain berkontribusi langsung pada peningkatan produksi pangan dalam negeri.
PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo subholding dari PTPN III (Persero) mendapat apresiasi dari Pimpinan VII BPK Slamet Edy Purnomo dalam kunjungan kerjanya ke Java Coffee Estate.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Keunggulan melon itu terletak pada produktivitas tinggi, ketahanan terhadap penyakit, dan kualitas buah premium yang sesuai dengan permintaan pasar modern.
Permentan 15/2025 Permudah Petani Peroleh Pupuk Bersubsidi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved