Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemerintah Bone Bolango Menutup Sementara Tambang Emas Ilegal yang Tewaskan 26 Orang

M. Taufan SP Bustan
15/7/2024 17:21
Pemerintah Bone Bolango Menutup Sementara Tambang Emas Ilegal yang Tewaskan 26 Orang
Petugas membawa penambang yang menjadi korban selamat dari longsor dengan menggunakan tandu melewati jembatan gantung di Desa Tulabolo, Suwa(ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

PEMERINTAH Bone Bolango, Gorontalo, telah menutup sementara aktivitas tambang emas tradisional di Desa Tulabolo pasca insiden yang menewaskan puluhan warga.

Bupati Bone Bolango, Merlan Uloli mengatakan, hingga saat ini sebagian besar wilayah Gorontalo khususnya Bone Bolango dilanda hujan.

Dengan kondisi hujan, memungkinkan terjadinya tanah longsor susulan di lokasi. Oleh karena itu, untuk menjaga keselamatan jiwa, warga dilarang berada di tambang.

Baca juga : Operasi Pencarian Korban Tanah Longsor Bone Bolango Ditutup

“Jangan sampai ada korban lain di lokasi. Itu inti dari penutupan sementara tambang tersebut,” terangnya di Gorontalo, Senin (15/7)

Merlan menyebutkan, jangan sampai hanya karena kelalaian diri sendiri kemudian mengabaikan anjuran pemerintah.

“Imbauan pemerintah harus diindahkan,” tegasnya.

Baca juga : Bertambah! Ini Daftar Lengkap Identitas Korban 145 Tanah Longsor Tambang Emas Bone Bolango

Merlan menyebutkan, sampai dengan saat ini, sebagian besar wilayah di Gorontalo khususnya Bone Bolango tengah diguyur hujan.

“Kondisi itu memungkinkan terjadinya peristiwa yang dapat mengancam keselamatan jiwa masyarakat. Kewaspadaan penting dilakukan,” tandasnya.

Sebelumnya, operasi Tim SAR untuk mencari korban tanah longsor tambang emas Desa Tulabolo telah ditutup, Sabtu (13/7).

Hasilnya, jumlah korban secara keseluruan berjumlah 325 orang. Terdiri dari, 26 orang meninggal dunia, 280 orang selamat (beberapa di antaranya mengalami luka-luka), dan 19 orang dinyatakan hilang.

Tanah longsor di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur terjadi pada Sabtu (6/7) sekitar pukul 23.45 WITA. Bencana alam itu terjadi akibat curah hujan yang tinggi turun di wilayah tersebut. (TB)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya