Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Operasi Pencarian Korban Tanah Longsor Bone Bolango Ditutup

M. Taufan SP Bustan
14/7/2024 19:30
Operasi Pencarian Korban Tanah Longsor Bone Bolango Ditutup
Pencarian korban longsong tambang emas di Bone Bolango, Gorontalo ditutup(Antara)

TIM SAR menutup operasi pencarian korban tanah longsor di tambang emas rakyat Desa Tulabolo Timur, Bone Bolango, Gorontalo. Tidak jelasnya informasi korban yang hilang dari pihak keluarga menjadi penyebab.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Gorontalo, Heriyanto, mengatakan sesuai standar operasional prosedur (SOP), operasi pencarian korban hanya dilaksanakan selama tujuh hari dan setelah itu harus ditutup.

“Kami sudah melaksanakan rapat antarpimpinan instansi terkait Sabtu (13/7) lalu. Hasilnya, kami sepakat menutup operasi pencarian tim SAR gabungan,” terangnya kepada Media Indonesia saat dihubungi dari Palu, Minggu (14/7).

Baca juga : Jatam Duga Ada Permainan Mafia di Tambang Emas Ilegal Bone Bolango

Menurut Heriyanto, setelah operasi ditutup, seluruh personel yang tergabung dalam tim SAR ditarik.

“Apel penutupan operasi juga sudah dilakukan di Posso SAR Terpadu. Personel telah kembali ke satuannya masing-masing,” ungkapnya.

Heriyanto menjelaskan, operasi bisa kembali dibuka ketika ada dasar kuat mengenai informasi keberadaan korban.

Baca juga : Ini Identitas 23 Korban Jiwa Longsor Tambang Emas Bone Bolango

“Kalau ada informasi dari pemerintah daerah atau pun dari laporan keluarga korban, operasi SAR bisa dibuka lagi,” tegasnya.

Heriyanto mengaku, selain karena waktu operasi yang sudah mencapai batasnya, operasi tersebut juga terpaksa dihentikan karena tidak jelasnya informasi pihak keluarga korban.

“Tidak ada informasi yang jelas dari masing-masing keluarga tentang anggotan keluarganya yang tertimbun longsor. Makanya menjadi pertimbangan unsur pimpinan, sehingga operasi ditutup,” tandasnya.

Hingga operasi ditutup Sabtu (13/7), jumlah korban tanah longsor secara keseluruan berjumlah 325 orang. Terdiri dari, 26 orang meninggal dunia, 280 orang selamat (beberapa di antaranya mengalami luka-luka), dan 19 orang dinyatakan hilang.

Tanah longsor di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur terjadi pada Sabtu (6/7) sekitar pukul 23.45 WITA. Bencana alam itu terjadi akibat curah hujan yang tinggi turun di wilayah tersebut. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya