Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jatam Duga Ada Permainan Mafia di Tambang Emas Ilegal Bone Bolango

M. Taufan SP Bustan
09/7/2024 20:56
Jatam Duga Ada Permainan Mafia di Tambang Emas Ilegal Bone Bolango
Lokasi longsor di tambang emas ilegal Bone Bolango, Gorontalo.(Dok. Metro TV)

KEPALA Divisi Hukum Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Nasional, Muhammad Jamil menilai, maraknya tambang emas ilegal di Indonesia diduga tidak terlepas dari permainan mafia tambang.

Menurutnya, bencana tanah longsor yang merenggut nyawa puluhan penambang di lokasi tambang emas ilegal Desa Tulabolo Timur, Bone Bolango, Gorontalo, tidak terlepas dari adanya dugaan pembiaran oleh pemerintah setempat, sehingga aktivitas tambang emas ilegal itu terus berjalan.

“Dan kami di Jatam sudah sejak lama menyoroti terkait tambang ilegal di Sulawesi khususnya di Sulawesi Utara dan Gorontalo,” terang Jamil kepada Media Indonesia saat dihubungi dari Palu, Selasa (9/7).

Baca juga : Ini Identitas 23 Korban Jiwa Longsor Tambang Emas Bone Bolango

Jatam menilai, ada ketidakberdayaan pemerintah untuk melakukan penataan terkait dengan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) khususnya emas. Ditambah lagi, penarikan kebijakan perizinan itu semua bermuara ke pusat bukan daerah.

“Dalam korteks ini, pemerintah daerah dengan mudahnya lepas tangan. Sementara pemerintah yang punya kewenangan pengawasan dan perizinan di Jakarta itu, tidak mampu mengawasi karena terkendala jarak dan persoalan kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM),” kata Jamil.

Selain itu, Jatam juga menilai adanya semacam cara pandang yang keliru dalam melihat penambangan tanpa izin yang merajalela di daerah-daerah.

Baca juga : Bertambah Lagi, Korban Jiwa Longsor Tambang Emas Bone Bolango Jadi 23 Orang

Semestinya, hemat Jamil, hal ini dipandang sebagai perampokan kekayaan negara oleh mafia secara terang-terangan tanpa malu-malu. Namun faktanya, negara merasa tidak dirampok.

“Kenapa saya berani bilang ada permainan mafia, karena tambang ini bukan seperti buah yang bisa dipetik lalu dijual dengan mudah di pasar. Kan begitu,” paparnya.

Jamil menjelaskan, tambang emas butuh proses. Di mana, prosesnya panjang dan tidak mudah. Pasalnya, membutuhkan zat-zat yang tidak mudah pula didapatkan.

Baca juga : Ini Identitas Lengkap 114 Korban Longsor Tambang Emas Bone Bolango Gorontalo

“Seperti kapur dalam jumlah besar, atau biasa diganti dengan semen. Lalu juga sianida dan merkuri untuk memisahkan emas.

“Lalu harus ada alat berat. Nah, semua itu kan ada bandarnya, ada mafia yang siapkan,” tegasnya.

Tidak sampai di situ, setelah emas didapatkan, penambang tidak hanya menjual di Gorontalo, namun juga bisa menjual sampai ke luar daerah.

Baca juga : Korban Jiwa Tanah Longsor Bone Bolango Gorontalo Bertambah Menjadi 17 Orang

“Bahkan penjualannya melalui bandara. Nah, artinya ini seperti ada pembiaran. Sementara pembeli dari emas hasil tambang ilegal itu, kan tidak pernah terungkap,” ungkap Jamil.

Artinya, Jatam menilai, dari hulu hingga hilir sistem pengolahan tambang ilegal di Gorontalo maupun di Indonesia, diduga kuat ada campur tangan mafianya.

Momen Berbenah

Ketika tambang emas itu ilegal, Jamil menegaskan, sudah pasti tidak punya metode lingkungan hidup yang benar. Beberapa contoh di antaranya, tidak punya analisis risiko, tidak punya anilisis dampak, dan yang sangat meresahkan bagi Jatam, ketika terjadi kerusakan SDA.

“Ketika SDA, seperti sungai, hutan, lahan, hingga laut rusak, saya kira itu akan menjadi sepenuhnya kerugian perekonomian negara.

Karena, semua kerusakan itu pasti akan ditanggulangi oleh negara, baik secara langsung maupun tidak,” urainya.

Jamil mengaku, mulai dari program pemulihan, penanaman, dan program lainnya semua itu akan dibiayai negara, dan anggarannya pasti dari pajak rakyat.

“Belum lagi kalau kita bicara kerusakan alamnya, karena kalau hari ini dirusak alamnya belum bisa pulih besok, jadi kerusakannya itu jangka panjang,” katanya.

Apa lagi sekarang, lanjut Jamil, terjadi tragedi kemanusian di lokasi tambang emas ilegal Bone Bolango.

“Nah, itu kan karena abainya pemerintah. Ini akan menjadi luka yang tidak terpulihkan, alam sudah dirusak dan ada korban jiwa,” tegasnya.

Jamil menambahkan, kejadian ini bisa menjadi momentum, bersih-bersih tambang ilegal di Gorontalo dan di daratan Sulawesi serta Indonesia secara umum.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin mengaku, upaya penertiban untuk menutup tambang emas ilegal di Desa Tulabolo Timur sudah sering dilakukan pihak kepolisian bekerja sama dengan pemerintah.

Namun, meski operasi penertiban dilakukan berulang, aktivitas warga di tambang emas tersebut masih terus berjalan.

“Kegiatan masyarakat tidak berhenti. Mereka tetap bersikeras melakukan penambanagn secara tradisional,” katanya dalam sebuah pernyataan resmi yang diterima Media Indonesia di Palu.

(Z-9)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya