Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

KSOP Labuan Bajo Terapkan Sistem Boarding Kit Kapal Wisata

Marianus Marselus
10/7/2024 16:00
KSOP Labuan Bajo Terapkan Sistem Boarding Kit Kapal Wisata
(MI/Marianus Marselus)

KANTOR Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), menerapkan sistem boarding kit untuk semua kapal wisata yang berlayar dari pelabuhan Marina Waterfront Labuan Bajo. 

Kepala KSOP Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, mengatakan program electronik ticketing dan boarding kit itu diterapkan untuk mencegah kelebihan kapasitas penumpang serta me-monitoring aktivitas pelayaran kapal wisata. 

Aktivitas boarding dapat dilakukan di terminal penumpang waterfront. Boarding pass bisa menggunakan aplikasi Android.

Baca juga : Labuan Bajo Alami Krisis BBM, Pariwisata Terancam Lumpuh

"Wisatawan tidak lagi tercecer di pelabuhan. Kini semua dilayani dengan baik melalui sistem boarding. Ini inovasi kami untuk mencegah data penumpang di luar data manifes," kata Stephanus, saat ditemui, Rabu (10/7).

Penerapan program electronik ticketing dan boarding kit sedang diuji coba. Uji coba akan dilakukan hingga 80% keterlibatan kapal wisata.

"Selama uji coba, hasilnya memuaskan. Turis dan agen pelayaran senang, sehingga manifes tercatat dengan sebenar-benarnya dan penumpang masuk ruang boarding dan tertata," jelas Stephanus.

Selain di Pelabuhan Marina Waterfront, pelayanan boarding kit dapat dilakukan dermaga Multipurpose Wae Kelambuk, dermaga Marriot, dan dermaga Ayana. Empat dermaga tersebut merupakan terminal khusus yang mendapat izin resmi. Selain itu, wajib melalui pelabuhan Marina Waterfront. 

Stephanus membantah program electronik ticketing dan boarding kit bukan bagian dari rencana one gate one system yang pernah dicanangkan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat. "One gate one system itu konsep yang belum jalan sampai sekarang. Pemda, Balai Taman Nasional Komodo masing-masing punya konsep. Saya tidak butuh itu. Saya jalankan untuk keselamatan pelayaran di sini. Kalau yang mau copy paste silakan," tegas Stephanus. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya