Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
WARGA di pesisir pantai Morosari, Bedono, Sayung, Demak, Jawa Tengah (Jateng), dihebohkan dengan kemunculan hiu paus sepanjang hampir 4 meter. Diduga ikan besar pemakan plankton tersebut terpisah dari kelompoknya dan terdampar di pesisir pantai karena terseret arus air laut pasang.
Hiu paus itu terekam kamera salah seorang nelayan di Desa Bedono, Kecamatan Sayung. Terlihat ikan berukuran besar tersebut terlihat berenang kebingungan dan sempat melintasi di bawah jembatan bambu.
Sunaryo, salah seorang nelayan, menuturkan penampakan ikan hiu paus tersebut terjadi dua hari kemarin sekitar pukul 13.00 WIB. Ikan tersebut terlihat berputar-putar di sekitar pantai Morosari.
Baca juga : Tangkapan Udang Jerbung Melimpah, Nelayan Pantai Selatan Semringah
Sunaryo mengaku baru kali ini melihat hiu paus di pesisir Demak, pantai utara Jawa. Diduga ikan besar itu karena terseret arus air laut pasang atau air rob yang saat ini cukup tinggi.
Warga semula takut. Namun setelah mengetahui ikan besar tersebut bukan jenis predator, warga kini menjadi tenang.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Demak Nanang Sutanar mengimbau masyarakat tidak takut dan tidak menangkap hewan mamalia itu. Selain pemakan plankton, hiu paus termasuk hewan yang dilindungi, karena habitatnya yang hampir punah.
Nanang menuturkan diperkirakan hiu paus yang terlihat di pantai Morosari terpisah dari induknya atau kelompoknya. Hiu paus juga termasuk ikan berukuran besar karena saat dewasa bisa mencapai panjang hingga 12 meter.
Habitat hiu paus biasanya berada di laut yang dalam dan sering terlihat di pantai selatan Pulau Jawa. Tingginya permukaan air laut di pantura Jawa, dampak air laut pasang, dalam satu bulan terakhir memungkinkan banyak ikan yang habitatnya di laut dalam terseret arus atau bermunculan di pesisir. (Z-2)
Banjir rob yang melanda wilayah Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, mulai surut berkat upaya intensif Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Hingga Selasa (10/6) malam banjir rob merendam di Jalur Pantura Semarang-Demak di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Puluhan ribu ikan naik ke permukaan setelah terjadi hujan deras dan aliran air mulai surut, hasil uji air sungai di titik pertama depan sebuah pabrik menunjukkan pH : 7,6
Warga rela menginap di Madjid Agung Demak yang dibangun oleh para wali tersebut, mereka tampak bergembira ketika mendapatkan bagian dari tumpeng dan gunungan.
Banjir di Kabupaten Demak semakin meninggi dan meluas, setelah tanggul Sungai Tuntang jebol bertambah dari sebelumnya dua titik menjadi empat titik.
Tanggul jebol di dua titik dan air Sungai Tuntang meluap, ratusan rumah warga di tujuh desa di sejumlah kecamatan di Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir.
Selama proses pengambilan dibuka, antusiasme masyarakat terhadap pengambilan PIN sangat tinggi, terutama karena jadwal pengajuan PIN berbarengan dengan verifikasi keaslian berkas.
Penyembelihan hewan kurban dengan total sebanyak 138 hewan kurban, terdiri dari 45 ekor sapi dan 93 ekor kambing.
Cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir masih berpotensi di tiga daerah Kudus, Jepara dan Kajen.
Potensi cuaca ekstrem di Jawa Tengah berlangsung di kawasan pegunungan, dataran tinggi, sebagian Solo Raya, Jawa Tengah bagian selatan dan Pantura.
Jumlah hewan kurban yang disembelih pada Idul Adha di Jawa Tengah mencapai 547.590 ekor. Penyembelih dan pembagian daging kurban berlangsung hingga Sabtu (7/6)
Wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah dipilih mengingat kedua daerah ini memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor perikanan hias dan akuakultur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved