Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mulai melaksanakan droping air bersih untuk tiga desa yang mengalami kekeringan akibat kemarau ini.
"Senin (10/6), kami mulai melaksanakan droping air ke tiga desa di daerah lereng Gunung Merapi, Kecamatan Kemalang, Klaten," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna.
Ketiga desa itu, Desa Sidorejo, Desa Kendalsari, dan Desa Tologowatu. Total droping air ke tiga desa itu delapan tangki masing-masing berkapasitas 5.000 liter.
Baca juga : BPBD Klaten Masih Terus Salurkan Bantuan Air Bersih Sampai Musim Penghujan
Menurut Syahruna, memasuki kemarau ini ada beberapa desa yang mengajukan permintaan droping air. Setelah tiga desa di Kecamatan Kemalang itu, droping air berikut ke Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom.
"Droping air ke tiga desa di Kecamatan Kemalang, hari ini, diprioritaskan ke tempat ibadah untuk persiapan Idul Qurban 1445 H/2024 M. Seperti Masjid Al Falah dan Masjid Al Hikmah di Desa Sidorejo," katanya.
Menghadapi ancaman kekeringan di musim kemarau tahun ini, BPBD Klaten memperoleh dukungan operasional untuk kegiatan droping air hingga 500 tangki dengan anggaran sekitar Rp250 juta dari APBD 2024.
Baca juga : Atasi Kekeringan, BPBD Klaten dan Program CSR Dunia Usaha Telah Salurkan 510 Tangki Air Bersih
Sebelumnya, BPBD Klaten 2023 menyalurkan bantuan air sebanyak 964 tangki. Jumlah ini termasuk 240 tangki bantuan dari CSR dan elemen masyarakat. Ada 26 desa di 10 kecamatan yang kekeringan tahun lalu.
Kekeringan tahun lalu terjadi di Kecamatan Bayat meliputi 10 desa, Kemalang (5), Cawas (1), Wedi (1), Jatinom (2), Karangdowo (3), Trucuk (1), Prambanan (1), Karangnongko (1), dan Gantiwarno (1).
"BPBD Klaten siap menghadapi ancaman kekeringan tahun ini. Untuk pelaksanaan droping air, empat armada tangki air pun siap dioperasikan. Terlebih ada dukungan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Klaten," ujar Syahruna.
Baca juga : BPBD Klaten Siapkan 665 Truk Tangki Atasi Kekeringan, Baru 293 Truk yang Terpakai
Anggota takmir Masjid Al Hikmah, Sukiyo, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BPBD Klaten yang telah menyalurkan bantuan air untuk kebutuhan jamaah masjid di Dukuh Tawang, Desa Sidorejo, tersebut.
"Warga Dukuh Tawang kini mulai kesulitan air bersih. Karena, air di bak penampungan air hujan sudah kering. Untuk kebutuhan sehari-hari warga membeli air Rp250.000-Rp300.000 per tangki isi 6.000 liter," katanya.
Kepala Urusan Perencanaan Desa Sidorejo, Juliyanto, membenarkan sebagian dari 1.450 KK di desanya kini mulai kesulitan air bersih. Untuk mengatasi kebutuhan air sehari-hari, warga membeli air dari tangki swasta.
"Harga air di Desa Sidorejo wilayah bawah Rp200.000 per tangki, sedangkan di atas Rp300.000-Rp350.000 per tangki. Maka, kami terima kasih dengan adanya droping air dari BPBD Klaten. Ini sangat membantu warga," ujarnya. (Z-3)
POI 2024 ialah wadah bagi putri-putri daerah untuk menyalurkan bakat dan talenta mereka.
Jalur fungsional dibuka saat arus mudik dan balik, satu arah dari Colomadu menuju Ngawen pada 5-11 April 2024 dan satu arah dari Ngawen menuju Colomadu pada 12-15 April 2024.
KAPOLRES Klaten AKB Warsono mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan, meski berbeda pilihan politik pada Pilkada Serentak 2024.
Forkopimda Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menggelar silaturahmi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat di Pendapa Kabupaten Klaten, Kamis (10/10).
Memasuki masa tenang, Bawaslu dan KPU Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, melakukan kegiatan pembersihan alat peraga kampanye (APK) pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024
Pasangan calon dengan perolehan suara paling terendah di Pilkada di Jawa Tengah yakni Pemalang dan Klaten justru mengajukan gugatan sengketa Pilkada.
Warga eks Timor Timur Terdampak Kekeringan
Dampak kemarau panjang menimbulkan kekhawatiran terhadap krisis pangan
Masa tanggap darurat bencana kekeringan di Majalengka akan berakhir Selasa (31/10).
Untuk mengatasi kekeringan, sebagian petani bahkan harus merogoh uang untuk membeli air.
Bencana pertanian itu terjadi di tiga kecamatan.
Saat ini pihaknya masih rutin melakukan distribusi air bersih ke Kelurahan Argasunya. Hingga kini masyarakat di sana masih membutuhkan air bersih
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved