Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Lumbung Sagu jadi Kekayaan Tanah Papua

Gana Buana
09/4/2024 15:50
Lumbung Sagu jadi Kekayaan Tanah Papua
Hutan sagu di Papua(Antara)

SAGU, tanaman khas Papua yang kaya akan karbohidrat, kembali menemukan tempatnya di hati masyarakat Papua melalui proyek Lumbung Sagu yang menggabungkan tradisi dengan inovasi baru. Dalam kemitraan dengan Sinagi Papua, merek pangan lokal yang dikenal karena inovasinya, proyek ini menampilkan keanekaragaman kuliner sagu Papua dengan menyatukan generasi muda dengan tradisi mama-mama Papua dalam menciptakan makanan baru.

Sagu, yang sebelumnya kalah pamor dengan nasi, kini mendapatkan sorotan kembali. Dengan bantuan Salsabila Andriana, seorang mahasiswi Indonesia di University of the Arts London yang mendapat beasiswa LPDP, dan dukungan Sinagi Papua, bahan pangan lokal Papua tersebut kembali diperkenalkan melalui inovasi baru. Kombinasi antara teknik pengolahan tradisional dan gagasan kreatif telah menghasilkan produk makanan sagu yang berstandar internasional.

Di Sorong, pada 25 Maret 2024, proyek Lumbung Sagu bersama Sinagi Papua mengunjungi Dusun Sagu Gisimiklagi untuk mempelajari lebih dalam tentang proses pengolahan sagu dari pohonnya hingga menjadi produk makanan. Mereka juga terlibat dalam panen buah merah, bambu, dan sagu basah untuk digunakan dalam kegiatan memasak keesokan harinya.

Baca juga : 12 Makanan Khas Riau yang Bisa Kamu Cicipi Saat Wisata Kuliner

Mama Elsa dan Mama Mei, dua inovator sagu dari Papua, telah berhasil menghadirkan inovasi baru dengan sagu. Menggunakan tepung sagu sebagai bahan dasar, mereka menciptakan mie dan brownies coklat yang unik. Mama Elsa mencampur tepung sagu dengan buah merah untuk menciptakan mie berwarna oranye alami, sementara Mama Mei mengolahnya dengan coklat bubuk dan batang kemudian diolah menjadi brownies. Produk-produk ini kemudian diberi sentuhan bumbu asin nipah karya Sinagi untuk menciptakan rasa yang sempurna.

Dalam kegiatan selanjutnya, peserta proyek dan anggota komunitas tani di dusun terlibat dalam menyiapkan berbagai hidangan tradisional sagu. Mereka belajar tentang berbagai teknik pengolahan sagu menjadi hidangan tradisional dan inovasi baru, sambil menikmati diskusi lintas generasi tentang budaya sagu.

"Saya sangat bersyukur dapat berpartisipasi dalam kegiatan dari Lumbung Sagu dan Sinagi Papua yang membawa sorotan pada sagu. Kami, sebagai orang Papua, harus menjaga dan terus mengonsumsi sagu, warisan kami sendiri," kata Maya, salah satu peserta kegiatan.

Dengan adanya proyek ini, harapan untuk meningkatkan apresiasi terhadap sagu sebagai bahan pangan khas Papua dan mendorong inovasi lebih lanjut dalam pengembangannya semakin memungkinkan. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya