Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) RI mengumumkan angka stunting 2023 dengan Provinsi Bali kembali menjadi daerah dengan prevalensi terendah se-Indonesia.
"Provinsi Bali masih menjadi daerah dengan angka prevalensi stunting terendah di Indonesia, di mana angka prevalensi stunting 2022 sebesar delapan persen, sedangkan 2023 mencapai 7,2 persen," kata Inspektur Utama BKKBN RI Ari Dwikora Tono seperti dilansir dari Antara, Jumat (29/3).
Dalam keterangan Pemprov Bali, disebutkan bahwa selain menjadi yang terendah di Indonesia, angka ini jauh lebih rendah daripada prevalensi stunting nasional.
Baca juga : Ibu Punya Peranan Penting Cegah Stunting
"Angka prevalensi stunting nasional sebesar 21,5 persen pada tahun lalu," katanya Ari.
Meski sudah menjadi yang terendah, BKKBN RI tetap menargetkan pada akhir 2024 angka stunting di Pulau Dewata kembali turun.
Dwikora menargetkan 14 persen untuk nasional dan 6,15 persen sisa stunting untuk Provinsi Bali.
Baca juga : Kenali Wasting, Gizi Buruk Pada Anak Selain Stunting
Mendengar target pemerintah pusat, Pemprov Bali optimistis stuntingdapat kembali ditekan bahkan akhirnya nanti bisa mencapai nol persen.
"Kita di Bali walaupun sudah terendah nasional tapi angka 7,2 persen itu masih bisa kita turunkan, kita punya keyakinan bahwa dengan kerja sama kita bisa turunkan terus," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra.
Dia menjelaskan capaian penurunan prevalensi stunting di Bali tidak terlepas dari kerja sama banyak komponen, mulai dari masyarakat hingga pemerintah daerah.
Baca juga : Prabowo Subianto Janji Tekan Angka Stunting di Indonesia, Faktanya Memprihatinkan
Atas komitmen bersama tersebut, ia mengajak seluruh komponen tetap berupaya dalam melakukan upaya percepatan penurunan prevalensi stunting di Bali.
Gagal tumbuh akibat kurangnya gizi pada anak ini, menurut dia, bukan kemiskinan ekstrem penyebab utamanya, melainkan pengetahuan masyarakat, terutama orang tua.
"Seperti di Kabupaten Gianyar yang secara ekonomi relatif baik, tetapi di situ ada prevalensi stunting, prevalensi stunting lebih disebabkan karena kurangnya edukasi mengenai pentingnya cakupan gizi anak mulai dari saat pranikah, hamil, melahirkan hingga kesehatan dancakupan gizi bayi hingga usia dua tahun," kata dia.
Baca juga : Peringatan Hari Gizi Nasional, Pemenuhan Gizi Anak dalam 1.000 HPK
Untuk itu, Pemprov Bali bersama BKKBN di daerah gencar melakukan upaya penurunan prevalensi stunting dengan pemberian edukasi melibatkan desa adat, organisasi keagamaan, serta tokoh keagamaan.
Dia mengatakan upaya penurunan prevalensi stunting harus dimulai dari hulu, yaitu di masing-masing wilayah desa adat, dengan pemimpin adat melaporkan tiap kali ada pasangan yang hendak menikah.
Pasangan muda-mudi tersebut dikumpulkan untuk diberi edukasi pranikah oleh tim pendamping dari BKKBN Bali di masing-masing desa. (Z-6)
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan II 2024 mengalami peningkatan sebesar 5,36%
tari bali yang berjumlah 127 tarian dan masing-masing menampilkan keunikan serta cerita tersendiri yang menjadi ciri kebudayaan Bali
pakaian adat Bali yang terdiri dari berbagai variasi dengan filosofi tersendiri yang menggambarkan budaya dan karakter masyarakat Bali
senjata tradisional Bali sebagai wujud peninggalan sejarah yang masih dijaga hingga kini, jenis dan fungsinya pun beragam
PAKAIAN-pakaian pria bernuansa pantai yang terinspirasi dari nuansa Bali dan pakaian yang terinspirasi dari busana kaftan, hingga dilengkapi dengan aksesori bernuansa pantai
“Jadi kolaborasinya dalam bentuk perhiasan, teknik pembuatannya memang berdasar dari para perajin di desa Taro, berbeda dengan teknik yang kami lakukan."
Survei BKKBN menunjukkan bahwa Indeks Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja di Indonesia hanya 53,4%.
Koordinasi dan sinergi seluruh jajaran Fokopimda provinsi, kabupaten dan kota perlu ditingkatkan dalam mengambil langkah-langkah strategis dalam upaya menekan angka stunting di Jawa Barat.
Mengusung tema Kalau terencana mudik lebih mudah, BKKBN juga mengampanyekan perencanaan dalam membangun keluarga.
MEWUJUDKAN kesejahteraan sosial merupakan salah satu tujuan kita bernegara.
Siti Riza Azmiyati mendapatkan penghargaan sebagai CPNS dengan nilai tertinggi SKD (Seleksi Kompetensi Dasar) nasional dengan nilai 444.
SEPERTI kupu-kupu yang bermetamorfosis, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pun memiliki semangat baru dengan berbagai inovasi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved