Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PADA peringatan Hari Gizi Nasional setiap orangtua perlu menyadari pemberian gizi sangat penting pada 1.000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) anak. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan Hari Gizi Nasional diperingati untuk meningkatkan komitmen berbagai pihak untuk bersama membangun gizi menuju bangsa sehat berprestasi lewat gizi seimbang.
"Maknanya setelah anak usia dua tahun, perkembangan dan pertumbuhan otaknya sudah sangat terbatas. Ketika ubun-ubunnya masih ada, maka otak masih berkembang. Maka, sempurnakanlah menyusui selama 24 bulan," kata Hasto dalam keterangannya, Sabtu (27/1).
Untuk itu, perlu mendorong para ahli gizi dan para pendamping keluarga agar selalu gencar melakukan sosialisasi ASI eksklusif pada 6 bulan pertama tanpa pemberian tambahan makanan apapun. Kemudian setelah 6 bulan ke atas tidak cukup dengan ASI. Sehingga harus dilengkapi dengan makanan pendamping ASI (MPASI).
Baca juga: MPASI Berkualitas dengan Kaya Protein Hewani
"Inilah pentingnya kita bisa menjaga kualitas anak-anak kita, sebelum dua tahun otak berkembang maksimal dan gizi menjadi unsur (pendukung) utama," ujarnya.
Selain gizi, hal terpenting adalah dengan merubah pola pikir. Menurutnya, banyak orang tua mengandalkan makanan pabrikan bagi anak-anaknya, yang belum tentu mengandung nilai gizi yang cukup, baik mikro nutrien maupun makro nutrien.
Baca juga: Pentingnya Konsumsi Protein Hewani dalam Pencegahan Stunting: Refleksi Hari Gizi Nasional ke-64
"Makanan siap saji yang sifatnya praktis karena tidak ingin ribet memasak. Ini kritik saya pada kita semua. Marilah kita kreatif untuk bisa merebut hati anak-anak kita agar tidak terjebak dalam hal yang pragmatis praktis dan tidak punya nilai nutrisi yang baik," ucap Hasto.
"Saya berharap di Hari Gizi Nasional ini kita dapat merevolusi mental kita, perilaku kita di dalam menyusun menu makanan tambahan pendamping ASI atau untuk ibu hamil," pungkasnya. (Z-3)
Karena hormon oksitosin berpengaruh terhadap produksi ASI, ibu perlu merasa nyaman, diterima, dan didukung secara emosional, terutama pada masa menyusui.
Faktor bioaktif dalam ASI itu bukan nilai nutrisi, bukan lemaknya, bukan proteinnya, tapi faktor yang dapat membantu kematangan usus dan sel-sel kekebalan.
Penggunaan ASI booster itu tetap harus ada indikasi medis.
Bingung puting bisa berpotensi menyebabkan masalah termasuk salah satunya menurunkan produksi ASI yang padahal masih dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan.
ASI memberikan manfaat luar biasa untuk bayi dan ibu, mulai dari perlindungan alami hingga memperkuat ikatan emosional. Temukan manfaat lengkapnya di sini.
Kemudian manfaat pada ibu, menyusui lebih dari 12 bulan akan menurunkan risiko kanker payudara hingga 26%.
Peran dominan ibu penting diterapkan terutama bagi anak yang diasuh dalam lingkup keluarga lebih besar melibatkan nenek, kakek, atau pengasuh lainnya.
Orangtua yang ingin menggunakan kaldu-kaldu tersebut di MPASI tetap bisa dilakukan, namun harus mengikuti batas penggunaan yang sesuai dengan usia anak.
Mitos seputar pemberian MPASI itu mulai dari pemberian madu untuk anak yang baru lahir, hingga larangan pemberian MPASI bertekstur hingga anak tumbuh gigi.
Kaldu instan, terutama yang berbentuk bubuk, praktis digunakan untuk MPASI, cukup ditaburkan sebelum disajikan. Contoh yang sering ditemui adalah kaldu ayam berlabel “organik”.
orangtua boleh menggunakan kaldu instan dalam MPASI. Tetapi ia menekankan pentingya batas penggunaan yang disesuaikan dengan umur anak.
Posyandu bersama tenaga kesehatan di garis depan memegang peran krusial dalam memberikan edukasi Makanan Pendamping ASI
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved