Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Tambahkan Kaldu Instan pada MPASI, Boleh Tidak? Ini Penjelasan Dokter Anak

Media Indonesia
13/8/2025 09:18
 Tambahkan Kaldu Instan pada MPASI, Boleh Tidak? Ini Penjelasan Dokter Anak
ilustrasi(freepik)

IKATAN Dokter Anak Indonesia menjelaskan penggunaan kaldu instan untuk makanan pendamping ASI atau MPASI. Menurut  Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI dr. Winra Pratita, Sp.Am M.Ked (Ped) orangtua boleh menggunakan kaldu instan dalam MPASI. Tetapi ia menekankan pentingya batas penggunaan yang disesuaikan dengan umur anak. Selain itu, ia mengatakan orangtua perlu berhati-hati dengan kadar kandungan gula dan garam sebelum menambahkan pada MPASI.

Ia menyarankan agar orangtua membaca seksama informasi gizi pada label makanan yang akan diberikan pada anak.

"Mungkin saja beberapa menu masakan tanpa kaldu atau gula dan garam itu sudah enak jadi tidak perlu juga kita tambahkan," ujar dokter Winra dalam diskusi yang diikuti, Selasa (12/8).

Apabila tambahan kaldu yang digunakan ternyata memiliki kandungan gula dan garam yang tinggi, ua menyarankan untuk sebaiknya dihindari atau tidak ditambahkan dalam MPASI.

Meskipun tidak ada pelarangan untuk penggunaan bumbu seperti kaldu, gula, dan garam untuk MPASI, tetapi dr. Winra mengatakan orangtua harus mengikuti batasan penggunaan harian bahan tambahan tersebut untuk anak agar pemberiannya efektif. Untuk anak yang diberi MPASI dengan usia di bawah dua tahun, kata dia, anak bisa mengonsumsi gula dengan batasan <5 persen dari total kalori perhari.

Ia mencontohkan anak berusia 12 bulan dengan berat badan sekitar 9-10 kilogram, memiliki kebutuhan kalori total 900-1.000 kalori sehingga konsumsi gula yang diperbolehkan ialah sebesar 45-50 kalori atau dalam gramasi sebanyak 11,25 gram hingga 12 gram.

Sedangkan untuk garam, menurutnya sebagai bumbu garam bisa memperkaya rasa dalam MPASI. Per harinya anak berusia 1-3 tahun hanya diperbolehkan mengonsumsi garam kurang dari 2 gram.

Jika orangtua ingin menambahkan garam, pastikan garam yang diberikan memiliki kadar yodium. Sebab, yodium merupakan salah satu mikronutrisi yang dapat menunjang kesehatan anak.

"Yodium merupakan salah satu mineral, zat nutrisi mikro yang dibutuhkan oleh anak karena dapat menunjang tiroid dan metabolisme tubuh. Jadi garam beryodium pemberiannya lebih baik tapi tetap dengan mengikuti batasan," kata dia. (Ant/H-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya