Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

IDAI Ungkap Alasan ASI Eksklusif Sering Gagal

M Iqbal Al Machmudi
03/8/2025 15:32
IDAI Ungkap Alasan ASI Eksklusif Sering Gagal
ilustrasi(freepik)

KETUA Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso menyebut kegagalan program Air Susu Ibu (ASI) eksklusif terjadi pada tiga hari pertama kehidupan bayi ketika  orangtua diprovokasi segera memberikan susu formula pada bayi yang terus menangis. Hal itu terjadi karena kegalauan dan ketidakpahaman dari keluarga dekat orangtua bayi. 

"Dan ini juga didukung oleh mudahnya ketersediaan susu formula untuk bayi-bayi tersebut. Saya kira ini butuh suatu sistem yang mendukung secara optimal keberhasilan program ASI eksklusif ini," kata Piprim dalam konferensi pers secara daring, Minggu (3/8).

Terdapat tantangan lainnya, sambung Pimprim, seperti rendahnya Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Alhasil ASI eksklusif hanya sekitar 52% bayi yang dapat.

"IDAI berkomitmen mendukung program ASI melalui edukasi, advokasi, dan juga kolaborasi dengan berbagai stakeholder. IDAI aktif memberikan pelatihan tenaga kesehatan tentang manajemen laktasi bersama pemerintah baik dinas kesehatan maupun kementerian kesehatan serta kementerian yang terkait," ujarnya,

Selain itu, IDAI mendorong kebijakan pro- ASI seperti regulasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. IDAI juga mengedukasi masyarakat melalui jaringan bantuan seluruh media di Indonesia termasuk yang hadir pada siang hari ini melalui artikel dan video untuk masyarakat. 

"Mari kita jadikan pekan ASI sedunia di 2025 ini sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran bersama karena suksesnya ASI di masyarakat butuh dukungan semua pihak, tidak hanya dokter anak atau tenaga kesehatan tetapi juga pemerintah juga keluarga dekat terutama para orangtua," pungkasnya. (H-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya