Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Manfaat Pemberian ASI Eksklusif bagi Bayi dan Ibu

M Iqbal Al Machmudi
03/8/2025 17:29
Manfaat Pemberian ASI Eksklusif bagi Bayi dan Ibu
Ilustrasi(freepik.com)

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada anak selama 2 tahun ternyata memberikan manfaat yang luar biasa anak maupun sang ibu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa menyusui menurunkan risiko kematian sekitar 13%. Kemudian juga ASI mengandung lebih dari seribu komponen bioaktif, antibodi, enzim, hormon, dan lainnya. Di mana kandungan tersebut tidak ada di susu formula manapun.

"Oleh karena itu bayi sangat membutuhkan kandungan gizi tersebut untuk meningkatkan antibodinya," kata Ketua Satgas ASI IDAI Naomi Esthernita dalam konferensi pers secara daring, Minggu (3/8).

Kemudian manfaat pada ibu, menyusui lebih dari 12 bulan akan menurunkan risiko kanker payudara hingga 26%. 

"Breastfeeding sendiri juga untuk ibu proteksinya banyak sekali. Seperti untuk menurunkan angka kanker payudara, kanker ovarium. Belum lagi mengenai makrobium, secara alami dan berguna untuk kelangsungan pertumbuhan dan perkembangan bayi," ungkapnya.

WHO juga mengatakan hanya 44% bayi baru lahir di dunia yang mendapatkan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan. Padahal target global WHO sudah naik menjadi lebih dari 50%.

Cakupan ASI eksklusif di Indonesia, survey demokrasi dan kesehatan (SKDI) 2022 mengatakan sekitar 52,5%. Riskesedas 2018 sempat turun menjadi 37,3%, sebelumnya 2013 sebanyak 54,3%. Artinya angka cakupan ASI eksklusif masih jauh dari target global.

Tahun 2025 WHO targetnya lebih dari 50-60%, target nasionalnya lebih dari 70%. Angka inisiasi menyusudininya juga hanya 58% karena banyak sekali yang kita butuhkan dukungan dari semua pihak.

Sementara penggunaan susu formula dan makanan pengganti di Indonesia. Laporan UNICEF mengatakan bahwa Indonesia adalah pasar susu formula kedua terbesar di Asia. Dengan peningkatan konsumsi formula lebih dari 60% dalam satu dekade terakhir.

"Penjualan susu formula bayi dan balita diperkirakan lebih dari USD1,4 miliar per tahun. Dan studi menunjukkan bahwa banyak ibu yang mulai menggunakan susu formula dalam usia 1-3 bulan pertama bayi yang seharusnya masih mendapat menyusui eksklusif," ungkapnya.

Oleh karena itu pada pekan menyusui dunia tahun 2025 ini, temanya adalah prioritaskan menyusui dengan membangun sistem dukungan yang berkelanjutan. Bukan hanya soal ibu dan bayi, tapi juga lingkungan, sistem pelayanan, kebijakan publik, dan keberlanjutan generasi. 

Dukungan berkesinambungan dari seluruh pihak dan lintas sektoral untuk mendukung ibu dan bayi. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya