Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada anak selama 2 tahun ternyata memberikan manfaat yang luar biasa anak maupun sang ibu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa menyusui menurunkan risiko kematian sekitar 13%. Kemudian juga ASI mengandung lebih dari seribu komponen bioaktif, antibodi, enzim, hormon, dan lainnya. Di mana kandungan tersebut tidak ada di susu formula manapun.
"Oleh karena itu bayi sangat membutuhkan kandungan gizi tersebut untuk meningkatkan antibodinya," kata Ketua Satgas ASI IDAI Naomi Esthernita dalam konferensi pers secara daring, Minggu (3/8).
Kemudian manfaat pada ibu, menyusui lebih dari 12 bulan akan menurunkan risiko kanker payudara hingga 26%.
"Breastfeeding sendiri juga untuk ibu proteksinya banyak sekali. Seperti untuk menurunkan angka kanker payudara, kanker ovarium. Belum lagi mengenai makrobium, secara alami dan berguna untuk kelangsungan pertumbuhan dan perkembangan bayi," ungkapnya.
WHO juga mengatakan hanya 44% bayi baru lahir di dunia yang mendapatkan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan. Padahal target global WHO sudah naik menjadi lebih dari 50%.
Cakupan ASI eksklusif di Indonesia, survey demokrasi dan kesehatan (SKDI) 2022 mengatakan sekitar 52,5%. Riskesedas 2018 sempat turun menjadi 37,3%, sebelumnya 2013 sebanyak 54,3%. Artinya angka cakupan ASI eksklusif masih jauh dari target global.
Tahun 2025 WHO targetnya lebih dari 50-60%, target nasionalnya lebih dari 70%. Angka inisiasi menyusudininya juga hanya 58% karena banyak sekali yang kita butuhkan dukungan dari semua pihak.
Sementara penggunaan susu formula dan makanan pengganti di Indonesia. Laporan UNICEF mengatakan bahwa Indonesia adalah pasar susu formula kedua terbesar di Asia. Dengan peningkatan konsumsi formula lebih dari 60% dalam satu dekade terakhir.
"Penjualan susu formula bayi dan balita diperkirakan lebih dari USD1,4 miliar per tahun. Dan studi menunjukkan bahwa banyak ibu yang mulai menggunakan susu formula dalam usia 1-3 bulan pertama bayi yang seharusnya masih mendapat menyusui eksklusif," ungkapnya.
Oleh karena itu pada pekan menyusui dunia tahun 2025 ini, temanya adalah prioritaskan menyusui dengan membangun sistem dukungan yang berkelanjutan. Bukan hanya soal ibu dan bayi, tapi juga lingkungan, sistem pelayanan, kebijakan publik, dan keberlanjutan generasi.
Dukungan berkesinambungan dari seluruh pihak dan lintas sektoral untuk mendukung ibu dan bayi. (H-1)
Dokter sekaligus pemerhati kesehatan, Reisa Broto Asmoro, dalam diskusi daring bertajuk ASI dan Imunisasi, menyebutkan bahwa ASI dan imunisasi dua hal yang tidak bisa saling menggantikan.
Karena hormon oksitosin berpengaruh terhadap produksi ASI, ibu perlu merasa nyaman, diterima, dan didukung secara emosional, terutama pada masa menyusui.
Faktor bioaktif dalam ASI itu bukan nilai nutrisi, bukan lemaknya, bukan proteinnya, tapi faktor yang dapat membantu kematangan usus dan sel-sel kekebalan.
Penggunaan ASI booster itu tetap harus ada indikasi medis.
Bingung puting bisa berpotensi menyebabkan masalah termasuk salah satunya menurunkan produksi ASI yang padahal masih dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan.
ASI memberikan manfaat luar biasa untuk bayi dan ibu, mulai dari perlindungan alami hingga memperkuat ikatan emosional. Temukan manfaat lengkapnya di sini.
IDAI menyebut kegagalan program ASI eksklusif terjadi pada tiga hari pertama kehidupan bayi ketika orangtua diprovokasi segera memberikan susu formula pada bayi yang terus menangis.
Mayoritas orang tua hanya fokus pada kandungan protein atau karbohidrat saat membuat MPASI, padahal lemak juga memiliki peran krusial dalam mendukung perkembangan buah hati.
Menyusui bukan sekadar memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, tetapi juga memberikan perlindungan kesehatan jangka panjang.
CALON Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil mengatakan akan memberikan hak cuti bagi ibu menyusui untuk memenuhi kebutuhan ASI ekslusif 6 bulan bagi bayi
Diperlukan aturan dan perlindungan dari promosi susu formula dalam segala bentuknya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved