Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
MENYUSUI bukan sekadar memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, tetapi juga memberikan perlindungan kesehatan jangka panjang. Studi terbaru menunjukkan bahwa ASI memiliki peran signifikan dalam menurunkan risiko kanker, termasuk leukemia, di masa dewasa.
Penelitian mengungkapkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI memiliki perlindungan lebih baik terhadap berbagai penyakit, termasuk kanker darah. Para ahli merekomendasikan pemberian ASI eksklusif setidaknya selama enam bulan untuk mengurangi resiko leukemia, jenis kanker paling umum pada anak-anak dan remaja.
Mekanisme perlindungan ASI terhadap leukemia diduga berasal dari berbagai komponen bioaktif yang meningkatkan sistem imun. ASI mengandung antibodi, faktor pertumbuhan, serta hormon yang mendukung perkembangan kekebalan tubuh dan menghambat pertumbuhan sel abnormal yang dapat memicu kanker. Selain itu, ASI juga berperan dalam membentuk mikrobioma usus yang sehat, yang berkontribusi terhadap respons imun yang lebih baik.
Menurut Dr. Afshan Maniyar, MBBS, MS, seorang dokter kandungan di Ruby Hall Clinic, "ASI mengandung komponen yang meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi peradangan, serta bertindak sebagai prebiotik yang mendukung mikrobioma usus sehat, yang semuanya berperan dalam menurunkan resiko kanker pada anak."
Studi juga menunjukkan bahwa bayi yang disusui lebih kecil kemungkinannya mengalami infeksi telinga, masalah pencernaan, serta resiko jangka panjang seperti asma, obesitas, dan diabetes tipe 1. Dengan demikian, menyusui bukan hanya bermanfaat dalam jangka pendek, tetapi juga memiliki dampak positif yang berkelanjutan.
Meskipun bukti menunjukkan bahwa ASI dapat membantu menekan resiko kanker, faktor lain seperti gaya hidup, genetika, dan lingkungan juga berkontribusi.
"Meskipun menyusui dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, perkembangan kanker di masa depan juga dipengaruhi oleh faktor genetik dan gaya hidup," tegas Dr. Maniyar.
Para ahli menyarankan agar ibu menyusui bayinya setidaknya selama enam bulan, karena penelitian menunjukkan bahwa 15-20% kasus leukemia pada anak dapat dicegah dengan pemberian ASI eksklusif dalam periode tersebut. Semakin lama durasi menyusui, semakin besar potensi perlindungan terhadap kanker.
ASI bukan hanya makanan pertama bayi, tetapi juga perlindungan awal yang dapat memengaruhi kesehatan mereka di masa depan. Dengan memberikan ASI, ibu tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi anak, tetapi juga turut serta dalam pencegahan berbagai penyakit serius, termasuk kanker. (Berbagai Sumber/Z-10)
Kemudian manfaat pada ibu, menyusui lebih dari 12 bulan akan menurunkan risiko kanker payudara hingga 26%.
IDAI menyebut kegagalan program ASI eksklusif terjadi pada tiga hari pertama kehidupan bayi ketika orangtua diprovokasi segera memberikan susu formula pada bayi yang terus menangis.
Mayoritas orang tua hanya fokus pada kandungan protein atau karbohidrat saat membuat MPASI, padahal lemak juga memiliki peran krusial dalam mendukung perkembangan buah hati.
CALON Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil mengatakan akan memberikan hak cuti bagi ibu menyusui untuk memenuhi kebutuhan ASI ekslusif 6 bulan bagi bayi
Diperlukan aturan dan perlindungan dari promosi susu formula dalam segala bentuknya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved