Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KETUA Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Naomi Esthernita, mengatakan bahwa pemberian susu formula tidak akan bisa menggantikan ASI yang diberi secara eksklusif oleh ibu untuk anak.
“Susu formula memang memiliki nutrisi yang sama dengan ASI, seperti protein, kalsium, karbohidrat dan omega, namun, ASI menawarkan hal yang lebih lagi. Kecerdasan dan pertumbuhan anak akan sangat dipengaruhi oleh ASI yang diberi langsung oleh ibu. Selain itu, kontak fisik dengan anak akan membangun hubungan yang lebih erat antara anak dan ibu.” ujar di Jakarta, Sabtu (6/8).
Baca juga: Pemberian ASI Eksklusif Butuh Warm Chain, Apakah Itu?
Pihaknya menambahkan bahwa selain dengan semakin sibuknya Ibu yang memiliki anak di Indonesia, tingginya tingkat penjualan susu pengganti ASI juga menjadi penyebab kurang optimalnya pemberian ASI. Ia mengatakan bahwa penjualan global susu pengganti ASI adalah bernilai $45 miliar, selain itu media juga lebih sering menampilkan iklan susu formula dibanding kampanye pemberian ASI. Hal ini menambah keyakinan sang ibu untuk memberi susu pengganti ASI dibanding langsung memberi ASI.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 50,70 juta penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja adalah perempuan pada 2020. Jumlah tersebut meningkat 2,63% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 49,40 juta orang. Semakin tingginya tingkat wanita yang berkarir, membuat keterbatasan dalam melakukan aktivitas laktasi bagi anak.
Alternatifnya, sambung dr. Naomi, para Ibu kini memilih untuk memberikan susu formula bagi anak, terutama bayi, yang dianggap memiliki kandungan nutrisi yang sama dengan ASI, dalam mendukung pertumbuhan anak. (OL-6)
Memilih air yang tepat untuk campuran susu formula bayi adalah langkah penting untuk memastikan kesehatan dan keselamatan si kecil.
Susu formula juga dapat menyebabkan penyakit menahun seperti diabetes, kurang gizi, obesitas sebesar 40%, penyakit jantung koroner, serta kanker anak.
Sepatutnya semua (calon) orangtua mengetahui bahwa makanan terbaik bagi bayi ialah air susu ibu (ASI) dari ibu kandungnya sendiri. Bukan susu formula bayi
Lonjakan kasus diabetes yang menyerang anak dengan rentang usia 10-15 tahun dinilai bukan akibat konsumsi susu formula
orang tua di Indonesia tak jarang menemukan kenyataan buah hatinya mengalami kehilangan atau penurunan minat pada makanan.
Dari periode 2021 sampai pertengahan Desember 2023, ada sebanyak 1.219 laporan pemasaran susu formula komersil.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kontak ibu-bayi dan menyusui harus didasarkan pada pertimbangan tidak hanya risiko potensial infeksi Covid-19 pada bayi.
“WHO merekomendasikan para ibu memulai atau terus menyusui. Manfaat menyusui jauh lebih besar daripada risiko potensial untuk penularan covid-19,” sebut WHO dalam pernyataannya.
sering kali yang menghambat ayah untuk turut memberikan dukungan selama proses menyusui ke buah hati ada pada istri sendiri.
Sebab, kata Nia, hingga saat ini dari banyak penelitian tidak ada transmisi Covid-19 melalui ASI.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa bayi yang memperoleh ASI eksklusif di Indonesia masih di bawah 50%.
Busui yang divaksinasi covid-19 maka manfaatnya juga akan tertransfer ke tubuh bayi. Hal ini seperti penelitian yang sudah dipublikasikan American Journal of Obstetrics and Gynecology
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved