Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

IDAI Minta Kesiapan Infrastruktur untuk Menunjang Program CKG

M Iqbal Al Machmudi
08/8/2025 16:58
IDAI Minta Kesiapan Infrastruktur untuk Menunjang Program CKG
Ketua PP IDAI Piprim Basarah Yanuarso.(Dok. Antara)

IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta pemerintah melakukan pembenahan dan pemerataan infrastruktur kesehatan agar program Cek Kesehatan Gratis (CKG) merata di seluruh daerah.

Kesiapan infrastruktur menjadi sorotan IDAI selama ini karena masih banyak daerah yang mengalami keterbatasan alat pemeriksaan dasar seperti timbangan, stadiometer, atau alat ukur hemoglobin. Hal ini menyebabkan pemeriksaan sering terbatas pada pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah, tanpa pemeriksaan lanjutan seperti tes hemoglobin untuk anemia.

Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, atau skrining gangguan mental juga bisa terkendala. Akibatnya akan mengurangi efektifitas program tersebut. Dalam jangka panjang, beberapa penyakit penting juga diharapkan menjadi bagian dari Pemeriksaan Kesehatan Gratis seperti  skrining thalasemia yang pembiayaannya sangat besar.

Ketua PP IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengatakan skrining thalasemia sangat penting untuk mencegah terjadinya sakit thalasemia sehingga akan sangat mengurangi pembiayaan kesehatan.

"Dari sisi masyarakat, masih ada tantangan untuk menyadarkan orangtua dan pihak sekolah. Masih terdapat persepsi bahwa cek kesehatan hanya diperlukan untuk anak yang sedang sakit, bukan sebagai tindakan preventif," kata Piprim, Jumat (8/8).

Program CKG seharusnya disertai juga dengan penguatan edukasi masyarakat mengenai upaya pencegahan penyakit.

IDAI berharap program ini tidak hanya menjadi formalitas, tetapi dapat berjalan secara berkelanjutan. Selama ini, program sering bergantung pada pendanaan jangka pendek sehingga tidak konsisten. Diperlukan pula koordinasi antarsektor, baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun organisasi profesi terkait.

"Dengan anggota lebih dari 5.600 dokter spesialis anak yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, IDAI berkomitmen mendukung program ini melalui berbagai cara, seperti pelatihan tenaga kesehatan untuk memperkuat kapasitas dokter umum, perawat, dan kader kesehatan sekolah dengan standar pemeriksaan anak berbasis ilmu terkini," ungkapnya.

Selain itu, IDAI melakukan sosialisasi dan advokasi pentingnya cek kesehatan rutin. Kedua program ini telah dijalankan sejak 2022 melalui Paediatrician Social Responsibility (PSR), yang telah menjangkau tenaga medis di puluhan wilayah di Indonesia.

"IDAI juga telah mengembangkan panduan protokol pemeriksaan kesehatan anak sekolah yang terstandarisasi," pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya