Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Elpiji di Sejumlah Daerah Jateng Langka, Harga Melonjak

Akhmad Safuan
21/3/2024 10:30
Elpiji di Sejumlah Daerah Jateng Langka, Harga Melonjak
Kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram di berbagai daerah di Jawa Tengah, menyebabkan harga melonjak hingga Rp25.000-Rp50.000 per tabung(MI/Safuan)

KELANGKAAN elpiji terjadi di berbagai daerah di Jawa Tengah. Kelangkaan itu membuat harga melonjak hingga Rp25.000- Rp50.000 per tabung melon ukuran 3 kilogram. Kondisi ini diduga karena ketersendatan pengiriman akibat banjir melanda sejumlah daerah di Jawa Tengah.

Pemantauan Media Indonesia Kamis (21/3) kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram terjadi di beberapa daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Batang, Kendal, Semarang, Demak, Jepara, Kudus, Pati, dan Grobogan membuat warga kelimpungan, bahkan terpaksa mencari hingga ke pengecer terjauh dengan harga melonjak Rp25.000-Rp50.000 per tabung.

"Saya dan suami sudah muter-mutermencari seharian, dari pada tidak memasak terpaksa beli Rp50.000 per tabung melon," kata  Nurkhayatun, warga desa Putatnganten, Kecamatan Karangrayung, Grobogan.

Baca juga : Harga Beras di Pasaran Masih Rp16 Ribu per Kg, OP Diserbu Warga

Senada Subari, 45, warga Pati, sejak beberapa hari alami kesulitan memperoleh gas elpiji. Bahkan beberapa pengecer yang masih tersedia menjual harga tinggi hingga Rp25.000-Rp27.000 per tabung melon. 

"Bahkan ada yang menjual hingga Rp50.000 per tabung dan karena kepepet terpaksa dibeli juga," tambahnya.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pati Hadi Santosa membenarkan terjadinya kelangkaan elpiji tabung 3 kilogram dan dimanfaatkan pihak tertentu dengan menjual tinggi. Hadi mengatakan ada oknum yang menawarkan elpiji melon tersebut Rp40.000-Rp50.000 per tabung.

Baca juga : Subsidi Tepat Sasaran Elpiji, Jadi Andalan Nelayan dan Petani

Kelangkaan elpiji ukuran 3 kilogram tersebut, lanjut Hadi Santosa, karena adanya keterlibatan pasokan dari produsen dan disebabkan terhalang bencana banjir di sejumlah daerah. 

"Kita telah meminta agar segera dilakukan penambahan pasokan elpiji melon itu, apalagi kebutuhan warga meningkat saat Ramadan ini," imbuhnya.

Wakil Bupati Grobogan Bambang Pujiyanto mengungkapkan pemicu kelangkaan elpiji 3 kilogram disebabkan terjadinya peningkatan permintaan konsumen saat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional. Sementara ada kendala stok, karena hari libur yang tidak ada pengiriman LPG 3 kg ke pangkalan.

Baca juga : HET Elpiji 3 Kg Rp16 Ribu, Pemda Imbau Warga Membeli di Pangkalan

"Harga eceran tertinggi menurut Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah adalah Rp15.500 di pangkalan resmi pertamina, ada aduan warga kami harga elpiji melon melambung sampai dengan Rp25.000-Rp27.000 bahkan lebih jauh melampaui harga normal," kata Bambang Pujiyanto.

Pejabat Bupati Jepara Edy Supriyanta (baju putih) mendatangi SPBE untuk mengecek ketersediaan elpiji (Mi/Safuan)

Baca juga : Anggota DPR RI Pastikan Pasokan Elpiji Subsidi di Pemalang dan Sekitarnya masih Aman

Menghadapi terjadinya kelangkaan elpiji ukuran 3 kilogram dan melonjaknya harga diatas harga eceran tertinggi, Penjabat Bupati Edy Supriyanta bersama unsur pimpinan daerah Jepara langsung bergerak mendatangi Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), termasuk sejumlah pangkalan dan agen.

Berdasarkan hasil kunjungan itu, demikian Edy Supriyanta, ketersediaan di SPBE masih mencukupi, sehingga diminta segera didistribusikan ke 12 pangkalan yang ada. 

"Saya pantau di SPBE Mulyoharjo, sudah ada stok 60 ton atau sekitar 20 ribu gas elpiji 3 kilogram," tambahnya.

Baca juga : Kunjungi Pangkalan Elpiji, Pertamina Pastikan Pasokan Gas Subsidi di Jateng Aman

Penjabat (Pj) Bupati Kudus M Hasan Chabibe juga bergerak mendatangi Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Kecamatan Kaliwungu setelah mendapatkan laporan kelangkaan dan melonjaknya harga elpiji 3 kilogram. Ia mengatakan berdasarkan pengecekan di SPBE tersebut stok tersedia dan masih aman.

"Kebutuhan suplai gas elpiji subsidi di Kabupaten Kudus sekitar 34 ribu tabung gas per hari, bahkan selama Ramadan ini ada penambahan 5%, tadi kita lihat mencukupi," ujar M Hasan Chabibie.

Berdasarkan keterangan diterima dari SPBE, ungkap M Hasan Chabibie, terjadinya kelangkaan elpiji melon itu karena ada keterlambatan kapal pembawa gas karena cuaca buruk, namun saat ini sudah sandar hingga kondisi aman. 

"Saya minta dinas terkait untuk mengawasi adanya pangkalan elpiji yang nakal tengah tersendatnya pasokan elpiji beberapa waktu lalu," katanya. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya