Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

H-3 Ramadan Harga Cabai Merah Melambung di Aceh

Amiruddin Abdullah Reubee
09/3/2024 20:25
H-3 Ramadan Harga Cabai Merah Melambung di Aceh
Pedagang cabai merah eceran sedang menggelar dagangannya di pasar Pante Teungoh, Kota Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie, Aceh.(MI/Amir MR)

TIGA hari menjelang bulan Ramadan 2024, harga cabai merah di kawasan Provinsi Aceh melonjak naik. Belum diketahui itu akibat pasokan sedikit atau permainan pelaku pasar.

Pengamatan Media Indonesia di pasar Lambaro Kabupaten Aceh Besar dan Peukan Aceh ibu kota Provinsi Aceh, pada tiga hari lalu harga cabai merah kualitas sedang (standar) Rp60.000/kg sekarang naik menjadi Rp75.000/kg. Lalu harga cabai merah kualitas paling bagus (super) dari sebelumnya Rp65.000/kg kini naik menjadi Rp80.000/kg.

Kondisi serupa juga terjadi di pusat Pasar Sayur Pante Tenungoh, Kota Sigli, ibu kota Kabupaten Pidie. Misalnya harga cabai merah kualitas sedang dari dua hari lalu Rp60.000/kg sekarang melonjak menjadi Rp70.000/kg. Sedangkan harga cabai merah kualitas paling bagus dari sebelumnya Rp 60.000 kini naik menjadi Rp 75.000/kg.

Baca juga : Dua Pekan Jelang Ramadan, Harga Beras di Cianjur belum Turun

"Selama ini harga cabai merah sering tidak stabil. Bahkan akrab naik turun berkisar Rp45.000 hingga Rp80.000/kg," kata Fadli, pedagang eceran di pasar Pante Teungoh, Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Sabtu (9/3).

Harga bahan bumbu pemedas masakan itu diperkirakan meningkat lagi pada H-2 (Minggu) dan H-1 (Senin) menjelang bulan puasa itu. Apalagi dua hari sebelum Ramadan di Aceh dilaksanakan tradisi Mameugang (hari penyembelihan sapi atau kerbau).

Pada tradisi mamaugang dua hari sebelum puasa itu warga Aceh mengonsumsi lauk daging kerbau atau sapi. Kondisi malegang itu berpengaruh terhadap harga cabai dan bahan bumbu dapur lain.

Baca juga : Harga Cabai Melonjak ke Rp100 Ribu per Kg

Nur, ibu rumah tangga, asal Kemukiman Garot, Kecamatan Indrajaya, menuturkan setelah harga cabai meningkat luar biasa, ia terpaksa harus mengurangi pembelian. Kalau biasanya sekali membeli 1 kg, sekarang harus mengurangi 1/2 kg.

Hal itu dilakukan untuk mencukupi uang belanja bahan dapur. Apalagi hampir semua jenis bahan pokok terjadi peningkatan harga sekarang ini.

"Harus hemat, supaya terpenuhi berbagai keperluan lain. Mudah-mudahan kondisi harga tidak berpihak kepada orang banyak itu segera berakhir," tambah Hanum, warga Sigli lain. (Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya