Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
HARGA bahan kebutuhan pokok cabai merah di Kota Pekanbaru, Riau Selasa (27/2), mulai turun. Namun harga beras khususnya beras mudik jenis anak daro dari Sumatra Barat (Sumbar) yakni Payakumbuh dan Solok masih dijual dengan harga tinggi Rp17 ribu per Kilogram (Kg) hingga Rp18 ribu per kg.
Pedagang Cabai di Pasar Cik Puan Pekanbaru Edi Sabara Manik kepada Media Indonesia mengatakan penurunan harga cabai merah terjadi sejak hari ini, Selasa (27/2).
"Hari ini harga cabai turun. Cabai merah Bukittinggi Rp75 ribu hingga 80 ribu per kg. Cabai merah Medan Rp68 ribu hingga Rp70 ribu per kg. Sedangkan cabai setan Rp80 ribu per kg," kata Edi, Selasa (27/2).
Baca juga : Harga Beras di Pekanbaru Tembus Rp17 Ribu Per Kilogram
Sebelumnya, harga cabai rawit merah atau cabai setan sempat melambung dijual seharga Rp90 ribu per kg hingga Rp100 ribu per kg. Adapun cabai merah Bukittinggi sempat naik hingga Rp85 ribu per kg.
Sementara pedagang beras Sidi mengatakan harga beras cenderung berubah setiap harinya. Tetapi tetap bertahan pada kisaran Rp16 ribu hingga Rp18 ribu per kg.
"Harga beras naik mulai dari agennya. Beras mudik dari Sumbar (Sumatra Barat) yang terus naik saat ini," jelasnya.
Selain itu, kenaikan harga kebutuhan pokok juga terjadi pada telur ayam ras yang biasanya satu papan dijual seharga Rp46 ribu kini naik menjadi Rp50 ribu. Kemudian ayam potong biasanya dijual seharga Rp24 ribu per kg saat ini telah naik menjadi Rp32 ribu hingga Rp34 ribu per kg.
Adapun harga minyak goreng curah merek minyakita mengalami penurunan dari sebelumnya melonjak hingga dijual seharga Rp18 ribu per liter, saat ini telah turun menjadi Rp16 ribu per liter. Namun harga itu masih jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14 ribu per liter.(Z-5)
TINGGINYA harga beras saat ini, tak begitu saja dinikmati oleh para petani di Purwakarta Jawa Barat, yang terbebani dengan harga pupuk dan obat pertanian yang mahal.
DALAM rangkaian kunjungan kerja di Majene, Sulawesi Barat, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut memantau jalannya Gerakan Pangan Murah Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mengungkap temuan 212 merek beras diduga melakukan pengoplosan dan pelanggaran mutu, memantik perhatian publik.
MARAKNYA beras oplosan berpotensi menyebabkan harga beras menjadi naik.
DISTRIBUSI beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh pemerintah mulai dilakukan sejak Juni 2025.
Melambungnya harga beras tersebut, telah mengusik pendapatan atau terganggu keuntungan yang mereka peroleh dari hasil penjualan.
Komoditi tersebut di antaranya beras kualitas I dan II, daging ayam broiler, telur ayam ras, cabai rawit, cabai merah dan kacang tanah.
Lalu harga cabai merah kualitas sedang (standar) dari pekan lalu Rp40.000/kg, kini naik menjadi Rp48.000/kg. Itu juga sudah dua kali naik sejak sepekan terakhir.
Misi dagang kali ini diawali dengan penandatangan pasokan jenis hortikultura cabai, di antaranya cabai merah keriting, cabai rawit merah dan bawang.
Menyikapi tingginya harga cabai rawit merah di tingkat konsumen, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Pertanian menggelar aksi stabilitas pasokan harga pangan.
Bersamaan naiknya harga sejumlah cabai dan bawang, terdapat juga komoditas yang harganya turun. Di antaranya tomat kecil dari Rp8 ribu menjadi Rp6 ribu per kg dan tomat besar dari Rp10 ribu
HARGA kebutuhan pokok setiap pasar tradisional Tasikmalaya merangkak naik terutamanya terjadi pada bawang merah, telur, cabai merah, daging ayam potong dan sayuran
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved