Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Kota Malang, Jawa Timur, mendeklarasikan aksi kolaboratif pengelolaan sampah rendah karbon. Upaya ini menindaklanjuti peresmian Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah Supiturang oleh Presiden Joko Widodo.
"Nanti akan membuat perda tentang retribusi sampah mengatur hasil pengelolaan sampah di Supiturang. Sehingga sampah yang sudah dihasilkan TPA bisa berdampak pada PAD (pendapatan asli daerah)," tegas Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Jumat (15/12).
Ia menjelaskan pengelolaan persampahan perlu kolaborasi melibatkan semua elemen masyarakat. Tujuannya agar sampah belum terkelola menjadi semakin berkurang.
Baca juga : Atasi Persoalan Sampah di Bandung Raya, Pemprov Jawa Barat Bentuk Satgas
"Pengelolaan persampahan sudah dilakukan, tapi masih ada sampah tidak terkelola. Data Dinas Lingkungan Hidup tadi sebanyak 1,86% dari timbulan sampah," katanya.
Upaya kolaborasi, lanjutnya, untuk meningkatkan kesadaran. Pasalnya, persoalan sampah itu bukan saja tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama.
Baca juga : Bersih-Bersih Kali Pulo Melalui Program BRI Jaga Sungai Jaga Kehidupan
"Semakin ke sini, timbulan sampah semakin tinggi. Itu artinya sampah belum terkelola akan semakin besar. Karena itu diperlukan aksi kolaboratif sebagai bentuk tanggung jawab bersama," ucapnya.
Untuk itu, pemilahan sampah dari hulu ke hilir diharapkan mengurangi sampah secara signifikan. Solusinya, semua elemen masyarakat dilibatkan. Mereka pun menandatangani deklarasi "Kuthone resik, rezekine apik". Namun, guna mencapai spirit tersebut kuncinya peningkatan kesadaran.
"Jangan membuang sampah secara sembarangan apalagi membuang ke sungai," ujarnya.
Sesuai data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, timbulan sampah harian di Kota Malang sebanyak 778.34 ton atau 284.095,41 ton per tahun pada 2023.
Sampah terbanyak 54.39% sisa makanan menyusul kayu ranting 13.60%, kertas karton 13,66%, karet dan kulit 10,39%. Sampah plastik 0,98%, logam 0,21%, kain 1,78%, kaca 1,78% dan sampah lainnya 10,39%.
Sumber sampah terbesar dari rumah tangga mencapai 47,11%. Setelah itu perkantoran, perniagaan, pasar, fasilitas publik, kawasan dan lainnya.(Z-5)
Selain tidak membuang sampah, para siswa sekolah dasar diajak untuk tidak menambah sampah dengan cara membawa botol minum sendiri.
dampak negatif dari efek rumah kaca yaitu kondisi yang membahayakan bumi dan sudah terasa sejak tahun 80an dan hingga kini semakin besar dampaknya
MOTIF bunga pada model fesyen memang cukup banyak digandrungi di modest fashion. Selain itu, warna pastel dan warna monokrom juga merupakan salah satu pilihan outfit yang cukup digemari
Intensitas hujan tinggi yang terjadi beberapa hari ini telah menyebabkan sampah kiriman dari Sungai Citanduy berserakan di pantai barat.
Kebakaran itu menyebabkan pengelola TPA menutup sementara pembuangan sampah ke lokasi. Akibatnya, tumpukan sampah pun berserakan di banyak objek wisata.
Seorang warga membuang sampah yang dibungkus dalam beberapa kantong plastik
Jika digunakan pada furnitur, interior, dan bahan bangunan, material kayu ini dapat tahan lama, didaur ulang, indah, dan memiliki jejak karbon lebih rendah dibandingkan bahan lain.
Gelaran acara ini merupakan sebuah upaya untuk memberikan edukasi pentingnya untuk menurunkan jejak karbon yang dapat dimulai dari hal-hal kecil sehari-hari kepada masyarakat.
Sektor bangunan gedung di Indonesia adalah menyumbang emisi gas rumah kaca sebesar 24,6%.
Implementasi Low Carbon Development Initiative diharapkan bisa menjaga trade off kebutuhan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Penyelenggara berjanji untuk menggunakan tempat atau venue yang sudah ada, yang berarti mereka dapat menghindari pembangunan stadion baru.
Perempuan menyumbang 50% dari keseluruhan 45.000 relawan yang dilibatkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved