Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
Direktur Eksekutif LP2AD, Victor Irianto Napitupulu mengatakan RDF Rorotan merupakan fasilitas strategis yang tidak boleh dibiarkan mangkrak.
Proyek yang menelan anggaran hingga Rp1,28 triliun ini harus dioptimalkan dan menjadi model nasional dalam pengelolaan sampah berbasis teknologi.
“Jakarta menghasilkan lebih dari 7.000 ton sampah per hari, sementara TPST Bantar Gebang sudah dalam kondisi overload. RDF Rorotan hadir sebagai jawaban untuk mengurangi ketergantungan pada TPA konvensional,” ujar Victor dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk 'Menyongsong Masa Depan Operasional RDF Rorotan' yang digelar di Jakarta Pusat, Kamis (10/7).
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, ahli, dan masyarakat dalam memastikan keberlanjutan operasional RDF.
Ia menyebutkan bahwa masalah teknis dan sosial yang muncul dalam operasional RDF Rorotan harus dijadikan bahan evaluasi untuk pengembangan RDF di wilayah lain di Jakarta.
“RDF ini sangat diperlukan. Ke depan, RDF Rorotan bisa dijadikan standar nasional bila berhasil dijalankan tanpa hambatan,” ujarnya.
Melalui FGD ini, LP2AD berharap RDF Rorotan tak hanya berfungsi sebagai solusi lokal, tetapi juga sebagai prototipe nasional pengelolaan sampah yang berkelanjutan, efisien, dan berpihak pada kepentingan publik.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Koordinator Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Prof Firdaus Ali menegaskan operasional fasilitas pengelolaan sampah RDF Rorotan dipastikan akan tetap berjalan. Hal ini ditegaskan oleh
Meski demikian, ia menekankan masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan, terutama oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
“Masalah bau, emisi, hingga berbagai isu yang menjadi keluhan warga harus dijawab dengan serius,” katanya.
Firdaus menyebut Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, sangat terbuka terhadap kritik dan masukan.
“Pak Gubernur akan memfasilitasi, dan kami dari tim akan bantu selesaikan masalah-masalah krusial Jakarta, dari sampah, banjir, air bersih, kemacetan, hingga krisis lingkungan di wilayah pesisir,” paparnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pengelolaan sampah dari hulu, bukan hanya mengandalkan solusi di hilir.
“Tanpa partisipasi publik, ini tidak akan jalan. Maka harus ada edukasi dan sosialisasi. Kalau tetap tidak berhasil, ya kita lakukan penegakan hukum (law enforcement) dengan insentif dan disinsentif,” tegasnya.
Terkait target pengoperasian kembali RDF Rorotan, Firadus mengatakan RDF akan beroperasi pada September secara optimal.
“Insya Allah September kita operasikan. Pak Gubernur sudah pastikan seluruh peralatan yang dulu belum berfungsi kini sudah siap, termasuk alat tambahan yang baru datang,” jelasnya.
Ia menambahkan, RDF Rorotan hanya akan diresmikan Presiden setelah uji coba berjalan stabil.
“Menteri Lingkungan Hidup memang minta dipercepat, tapi kita ingin semuanya proper, jangan sampai terulang kejadian seperti sebelumnya,” pungkasnya.
Diskusi tersebut menghadirkan jajaran narasumber lintas sektor, mulai dari Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Lingkungan, Firdaus Ali; hingga Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto. (Far/M-3)
Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengembangkan Intelligent Traffic Control System (ITCS) untuk mengatasi kemacetan ibu kota dengan berbasis tekonologi artificial intelligent.
Pemprov DKI perlu menjelaskan bahwa ERP bukan pajak tambahan, melainkan mekanisme pengelolaan ruang jalan secara adil
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung meminta Dinas Bina Marga untuk menertibkan seluruh pembangunan atau proyek galian yang menyebabkan kemacetan di Jakarta.
Deddy menjelaskan bahwa tarif untuk kendaraan yang melintas di jalan yang terpasang ERP seperti di beberapa negara maju, jauh lebih mahal dibandingkan lewat jalan tol.
Polda Metro Jaya mengungkap kemacetan parah yang terjadi di ruas Jalan Gatot Subroto menuju Jalan Jenderal Sudirman pada Rabu (28/5) disebabkan oleh tingginya volume kendaraan.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
Program Adipura tidak lagi hanya menjadi simbol kota bersih, melainkan indikator strategis tata kelola persampahan modern, adil, dan berkelanjutan.
RDF Rorotan tetap menjadi salah satu strategi utama Pemprov DKI dalam mengatasi persoalan sampah, sembari menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi ke depan.
Asep mengatakan selama ini sampah dari kawasan PIK masih dibuang ke TPST Bantargebang. Di sisi lain, Asep menyinggung soal kondisi Bantargebang yang sudah penuh.
Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, menggelar pelatihan pengelolaan sampah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved