Dinas Pariwisata Sikka Gelar Pelatihan Pengelolaan Sampah di Kawasan TWAL

Alexander P Taum
05/7/2025 15:04
Dinas Pariwisata Sikka Gelar Pelatihan Pengelolaan Sampah di Kawasan TWAL
Warga Sikka mengikuti pelatihan pengelolaan sampah.(MI/Alexander P Taum)

PEMERINTAH Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, melalui Dinas Pariwisata setempat, menggelar pelatihan Kebersihan Lingkungan, Sanitasi dan Pengelolaan Sampah pada Destinasi Wisata dan Desa Wisata dalam kawasan Taman Wisata Alam Laut (TWAL). Sebanyak 40 warga dari desa Pemana, Deşa Gunung Sari, Desa Parumaan dan desa Kojadoi terlibat dalam kegiatan itu. Keempat Desa tersebut merupakan desa wisata yang berada di kawasan Taman Wisata Alam Laut (TWAL).

Kepala bidang destinasi sekaligus ketua panitia pelatihan, Ermelinda Wonga, mengatakan letak geografis Kabupaten Sikka yang strategis membuat daerah tersebut memiliki berbagai macam destinasi wisata, mulai wisata alam, buatan hingga minat khusus.

"Sejalan dengan upaya-upaya pengelolaan kebersihan lingkungan pada destinasi wisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka melalui Dana DAU Tahun Anggaran 2025 menyelenggarakan Pelatihan Kebersihan Lingkungan, Sanitasi, dan Pengelolaan Sampah. Pelatihan yang berlangsung, Jumat, 4-5 Juli 2025 itu digelar di Desa Pemana," ujar Ermelinda kepada Media Indonesia.

Pelatihan Kebersihan Lingkungan, Sanitasi, dan Pengelolaan Sampah di Destinasi Pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kemampuan para pengelola destinasi wisata dan desa wisata dalam melaksanakan kebersihan lingkunga, sanitasi, dan pengelolaan sampah pada destinasi wisata dan desa wisata.

Adapun sasarannya adalah untuk membuat peserta mengetahui dan memahami pentingnya pengelolaan kebersihan lingkungan, sanitasi, dan pengelolaan sampah sesuai standar; peserta mengetahui dan memahamİ standar dan ketentuan mengenai kebersihan lingkungan, sanitasi, dan pengelolaan sampah sesuai standar di destinasi wisata dan desa wisata. Peserta dapat melakukan evaluasi terhadap upaya pelaksanaan kebersihan lingkungan, sanitasi, dan pengelolaan sampah yang dilakukannya.

Ermenlinda menjelaskan, selain teori, para peserta juga diberikan ilmu praktik pengelolaan sampah menjadi benda siap pakai dari bahan sampah seperti kursi dari botol plastik dan keranjang dari kemasan minuman. Mereka juga diajarkan membuat pupuk organik cair dari sampah organik. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya