Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung berencana memperpanjang masa darurat sampah yang akan berakhir pada 25 Oktober 2023. Hal itu tercetus dalam Rapat Pleno Satgas Penanggulangan Sampah di Balai Kota, Senin (23/10).
Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono di Bandung Selasa (24/10) menyebut, rencana perpanjangan masa darurat sampah di Kota Bandung mesti dibarengi dengan upaya (effort) yang lebih luar biasa. Ia optimis dengan berbagai metode yang telah dilakukan, Kota Bandung bisa keluar dari masa darurat ini. Meskipun sudah berbagai upaya dilakukan, data kuantiitatifnya belum ada sehingga perlu langkah konkret.
Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan upaya dan capaian Pemkot Bandung dalam penanganan darurat sampah. Hingga 22 Oktober 2023, total sampah organik yang berhasil diolah sebesar 5,98 ton/hari, sedangkan sampah anorganik sebesar 5,07 ton/hari. Sampah residu yang berhasil diolah sebanyak 0,69 ton/hari. Sehingga jika ditotalkan, sekitar 11,74 ton sampah per hari berhasil diolah.
Baca juga: Jawa Barat Optimistis Angka Stunting Capai 14 Persen pada 2024
"Meski belum signifikan, namun kami melihat ada progress, saya juga menekankan, ke depannya upaya penanganan sampah akan diterapkan dengan pola cluster," ungkapnya.
Mulai dari cluster kantor pemerintahan lanjut Ema, lalu kantor non pemerintahan, pusat perbelanjaan, rumah ibadah. Perhotelan, instansi pendidikan (sekolah dan kampus), dan beberapa cluster lainnya. Sebagai informasi hingga hari ini, telah ada 272 Kawasan Bebas Sampah (KBS) di Kota Bandung. Jumlah ini dipastikan terus bertambah, sebab upaya yang
dilakukan Pemkot Bandung antara lain dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penanganan sampah sejak di level rumah tangga.
Baca juga: Bali Jajaki Kerja Sama dengan Pemerintah Inggris Tangani Masalah Sampah
"Terkait penanganan berbasis cluster, perlu kami sampaikan dari 39 institusi pelayanan kesehatan, 15 di antaranya telah melaporkan mereka telah mengolah sampah secara mandiri," imbuhnya.
Ema berharap sosialisasi penanganan sampah mandiri bisa terbangun kesadaran dari berbagai pihak untuk mereduksi jumlah sampah ke TPA. Timbunan sampah yang terbangun harian, akan berkurang jumlahnya kalau masyarakat mindsetnya sudah terbangun.
Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mendorong Pemkot Bandung segera berkoordinasi dengan Pemprov Jabar dan Pemerintah Pusat, terkait penanganan sampah.
"Kita perlu melakukan koordinasi, pendekatan komunikasi dengan Pemprov Jabar atau Penjabat Gubernur. Juga dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Kita kemukakan realita yang ada saat ini," ujarnya. (Z-3)
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
Kesepakatan skema pengelolaan sampah ini dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang pengelolaan sampah dari kedua daerah.
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta rakyat Indonesia untuk mengisi momen kemerdekaan HUT ke-80 RI dengan kegiatan positif. Lebih dari sekadar upacara,
TPA Sarimukti belum sepenuhnya konsep sanitary landfill itu diterapkan karena anggaran pengadaan tanahnya sebelumnya digunakan untuk pemadatan di zona 2 dan 3.
Pantai Ungkea, yang merupakan salah satu kawasan wisata dan habitat alami di Morowali Utara, menjadi fokus utama pembersihan dari sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved