Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HARGA cabai di berbagai daerah di Pantura Jawa Tengah kian pedas, dampak merosotnya produksi cabai. Saat ini harga cabai rawit merah mencapai Rp65.000 per kilogram atau melonjak dari sepekan sebelumnya, Rp35.000 per kilogram.
Pemantauan Media Indonesia, Selasa (24/10), warga di berbagai daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Semarang, Pekalongan, Batang, Kendal, Demak, Kudus dan Grobogan kembali kelimpungan akibat harga cabai melonjak di pasaran.
Tidak hanya capai rawit merah, kenaikan harga juga dialami cabai teropong dan keriting merah yang naik dari Rp30.000 menjadi Rp40.000 per kilogram, cabai rawit hijau dari Rp40.000 menjadi Rp45.000 per kilogram serta rawit putih Rp40.000 per kilogram.
Baca juga: Musim Kemarau Membuat Harga Cabai makin Pedas
"Harga seluruh cabai naik lagi, jumlah stok berkurang karena tidak ada produksi dan pengiriman dari beberapa daerah sentra cabai berkurang, biasanya rata-rata setiap hari dapat kiriman hingga 10 ton, tapi sekarang paling banyak tiga ton," kata Abdul Latif,45, pemasok cabai di Semarang.
Senada Naning, 65, pedagang besar cabai di Pasar Johar Semarang, bahkan akibat pasokan kurang ini banyak pedagang cabai memilih istirahat berdagang, sedangkan pedagang kecil (pengecer) di beberapa pasar tradisional masih tetap berjualan dengan dagangan terbatas.
Baca juga: One Chip Challenge Berbahaya? Ini Sebab Makanan Pedas Bisa Mematikan
Petani cabai di Bandungan, Kabupaten Semarang Sarjito,65, mengungkapkan produksi cabai di wilayah ini merosot sebagai akibat kemarau panjang, kekurangan air di lahan persawahan dan panas cukup tinggi menjadikan tanaman cabai rusak dan mengeringkan. "Biasanya setiap hari dapat panen hingga satu kwintal per hektare, sekarang paling banyak 20 kilogram," imbuhnya.
Petani cabai lain di Demak Parmin, 50, mengatakan harga cabai tinggi di pasaran tidak dapat dinikmati petani. Pasalnya hasil panen merosot, bahkan banyak petani tidak dapat memanen karena tanaman cabai mati kekurangan air. Dari sekitar 100 hektare kebun cabai di wilayah Sayung dan Karangtengah serta Wedung ini hanya tersisa 10 hektare yang bertahan. (Z-3)
DIREKTUR Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto menyatakan bahwa kenaikan harga cabai rawit merah karena faktor kekeringan.
Permintaan cabai rawit ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, meningkat menyusul dibangunnya Ibu Kota Nusantara (IKN).
KIAN mendekatnya hari raya Idul Fitri 2024 harga semua komoditas cabai di seluruh pasar tradisional di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), hari ini kian melambung tinggi.
Harga bahan pokok di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), meroket. Selain beras, harga cabai, bawang, tomat, dan mentimun melambung tinggi.
Sampai hari ini harga beras dan bahan pokok di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, harga beras dan bahan pokok masih tinggi. Bahkan harga beras premium masih menyentuh Rp18 ribu.
HARGA cabai rawit di pasaran Palu, Sulawesi Tengah, semakin mahal, mencapai Rp170 ribu per kilogram (kg). Warga di kota itu mengeluh dan minta pemerintah turun tangan.
“Masyarakat jadi mengurangai jumlah pembelian dan itu mengakibatkan stok cabai di pedagang lambat habisnya,”
DUA pekan pascahari raya Idul Fitri atau Lebaran 2025 yakni pada Senin (14/4) harga cabai di Purwokerto, Jawa Tengah masih bertahan di angka yang tinggi.
Sejak beberapa hari terakhir sebelum hari Nyepi hingga tiba hari Idul Fitri, harga cabai rawit masih bertahan tinggi yakni Rp130 ribu/kilogram (kg).
Harga cabai rawit merah di sejumlah pasar di Bali tembus hingga Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per kilogram menjelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025.
Menurut Nasir, kenaikan harga cepat berubah selama Ramadan ini. "Kenaikan harga terjadi dalam sebulan ini,” kata Nasir.
Turunnya harga cabai ini disebabkan oleh pasokan cabai yang mulai melimpah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved