Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
SEORANG anak berusia 14 tahun di Massachusetts, AS, meninggal setelah diduga mengonsumsi keripik pedas berbahan cabai Carolina Reaper dan Naga Viper. Konsumsi makanan tersebut dilakukan guna menjalani One Chip Challenge.
Akibat hal tersebut, keripik tortila super pedas ini ditarik dari peredaran setelah dituding menyebabkan kematian bocah 14 tahun tersebut. Kini kasus tersebut masih diselidiki oleh otoritas setempat tetapi produsen camilan One Chip Challenge, Paqui, mengambil langkah tegas dengan menarik seluruh produknya. Bahkan, konsumen yang telah membeli keripik tersebut dipersilakan melakukan pengembalian dana.
Tantangan One Chip Challenge didorong tren media sosial hingga menjadi viral sehingga cukup banyak orang tertantang untuk mencoba. Kasus One Chip Challenge juga bukan pertama kali terjadi. Di dalam negeri, selebriti Irfan Hakim juga sempat mencoba tantangan tersebut hingga menyebabkan dirinya harus dilarikan ke rumah sakit.
Lalu, apa yang menyebabkan makanan pedas bisa mematikan?
Para ahli mengatakan efek buruk ini bisa terjadi karena adanya capsaicin dalam keripik, senyawa alami yang merupakan bahan aktif dalam cabai. National Capital Poison Center mengatakan capsaicin bisa dapat sangat menyengat dan mengiritasi mata, kulit, dan mulut manusia serta hewan.
Para ahli mengatakan makanan pedas memang bisa membunuh, tapi biasanya hanya dalam keadaan tertentu.
“Cabai yang paling pedas bisa membunuhmu. Namun kemungkinannya sangat kecil,” kata dokter gawat darurat di Cleveland Clinic Family Health Center di Florida, AS, Allan Capin, seperti dikutip dari situs berita, WWLP.
"Untuk memicu segala jenis reaksi mematikan umumnya seseorang mengonsumsi (cabai) sekitar 1/50 dari berat badannya," imbuhnya.
Baca juga: Ini yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Kita Mengonsumsi Makanan Pedas
Melansir dari situs businessinsider.in, dokter pengobatan darurat anak di Rumah Sakit Anak Michigan, AS, Kelly Levasseur, mengatakan satu gigitan produk yang mengandung capsaicin dapat menyebabkan bibir kesemutan, tenggorokan terasa terbakar, hingga sakit perut. Namun dampaknya bisa lebih serius.
"Bisa mengikis jaringan di kerongkongan dan kita punya banyak pembuluh darah di sana dan itu bisa mengikis bahkan sampai ke pembuluh darah,” kata Levasseur
"Itu bisa menyebabkan masalah yang parah, menyebabkan pendarahan yang tidak terkendali," imbuhnya.
Ahli gastroenterologi di Departemen Kedokteran Universitas Chicago, AS, Edwin McDonald, mengatakan makanan pedas juga dapat menyebabkan nyeri dada dan sakit kepala. Bahkan, menurut National Capital Poison Center, capsaicin juga tak hanya dapat menyebabkan nyeri dada, tetapi juga jantung berdebar-debar, hingga serangan jantung.
Dr Peter Chai, seorang profesor pengobatan darurat dan toksikologi medis di Brigham and Women's Hospital di Boston, AS, mengatakan makan keripik dengan konsentrasi capsaicin yang tinggi dapat menyebabkan kematian.
“Hal ini sangat bergantung pada jumlah capsaicin yang dikonsumsi seseorang. Pada dosis tinggi, hal ini dapat menyebabkan disritmia yang fatal atau cedera permanen pada jantung,” ucapnya.
Disritmia merupakan detak jantung tidak teratur yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius jika tidak ditangani. Para ahli memperingatkan makan makanan yang sangat pedas memiliki risiko kesehatan, terutama jika Anda tidak terbiasa.(M-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved