Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PENANGANAN stunting (tengkes) menjadi salah satu prioritas utama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Sebanyak dua juta butir telur akan dibagikan kepada anak terindikasi stunting di Kalsel.
"Kita mengapresiasi upaya Pemprov Kalsel dalam menekan angka stunting ini. Apalagi dalam waktu yang dekat Pemda akan menggelontorkan telur sebanyak dua juta biji bagi anak yang terindikasi stunting. Pemberian protein hewani sangat berdampak menurunkan secara langsung stunting," tutur Kepala BKKBN Provinsi Kalsel, Ramlan, Selasa (17/10).
Ditambahkan Ramlan, sangat penting peran Pemda untuk memantau kecukupan pangan terutama beras dan diversifikasi pengganti pangan seperti singkong, jagung, dan ubi jalar di tengah masyarakat. "Kalau ketersediaannya kurang maka harus dilakukan operasi pasar dan berupaya mendorong agar petani menanam tanaman pangan dalam rangka kecukupan pangan," ujarnya.
Baca juga: Indonesia Ekspor 500 Ribu Butir Telur Ayam ke Singapura
Kondisi kenaikan harga kebutuhan pokok, terutama beras, dan penurunan produksi bahan pangan seperti singkong, jagung, dan ubi jalar dapat berdampak pada stunting di pedesaan. Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi memadai, terutama pada anak-anak.
Ketika harga bahan makanan pokok naik dan produksi makanan pokok alternatif menurun, akses masyarakat pedesaan terhadap makanan bergizi dapat terbatasi. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya asupan gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan anak, pada gilirannya dapat meningkatkan risiko stunting.
Baca juga: Menkes Tegaskan Pentingnya Pencegahan Stunting Sejak Masa Kehamilan
Selain itu, rendahnya variasi makanan yang tersedia juga dapat menjadi faktor kontributor terhadap stunting. Jika masyarakat terbatas dalam makanan yang mereka makan karena ketersediaan dan aksesibilitas, anak-anak dapat mengalami defisit gizi.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengingatkan kembali tentang target penurunan stunting hingga 14 persen pada 2024 mendatang. "Tahun 2024 sudah di depan mata, kita semua harus mempercepat penanganan stunting ini, termasuk peran PKK," kata Sahbirin.
Saat ini, angka stunting di Kalsel tercatat sebesar 24,6 persen. Kalsel menjadi tiga besar provinsi dengan penurunan stunting tertinggi di Indonesia yakni 5,4 persen, dari sebelumnya 30 persen pada 2021. (Z-6)
Keberhasilan Sergai dalam menurunkan angka stunting secara signifikan menjadi tolok ukur untuk pencapaian angka nol persen.
Menteri Wihaji menambahkan bahwa saat ini terdapat sekitar 15 ribu orangtua asuh yang siap diturunkan untuk mendukung program super prioritas di lapangan.
Turunnya angka stunting tak terlepas dari peran lintas sektor. Sebab, penanganan stunting tak bisa hanya dilakukan Dinas Kesehatan.
Anggota DPRD DKI Jakarta, Alia Noorayu Laksono, menyoroti minimnya dukungan Pemprov terhadap kader posyandu.
Turunnya angka stunting mengindikasikan implementasi aksi konvergensi berjalan sesuai rencana.
Berbagai kegiatan sosial, edukasi kesehatan dan seminar digelar dalam rangka Bulan Bakti Istri Dokter.
Pendekatan yang dilakukan BI Kalsel tidak hanya fokus pada aspek digital, melainkan juga dikolaborasikan dengan budaya lokal agar lebih mudah diterima masyarakat.
PEMERINTAH mulai memproses pembebasan tanah warga dua desa terpencil di Kecamatan Peramasan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan untuk pembangunan bendungan Riam Kiwa.
PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) seiring semakin meningkatnya titik panas
LEBIH dari 850 ribu hektare lahan di luar kawasan hutan atau Area Penggunaan Lain (APL) di Provinsi Kalimantan Selatan belum belum terdaftar, terpetakan, dan belum tersertifikasi secara resmi.
Angka pernikahan dini di Kalsel jauh di atas rata-rata nasional 18%, sementara angka stunting nasional 19,8%.
BPBD akan segera melakukan koordinasi untuk aksi pembasahan lahan gambut terutama di kawasan prioritas (ring satu) sekitar bandara internasional Syamsudin Noor Banjarbaru
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved