Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENERAPAN teknologi Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) berlangsung empat tahun, sejak 2019, di Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim).
Setelah Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) berakhir pada 2023, maka Jember akan menjadi percontohan untuk penerapan CSA bagi kabupaten lain di Jatim.
Tekad tersebut dikemukakan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Pemkab Jember, Imam Sudarmaji pada Temu Lapang Petani atau Farmers Field Day (FFD) Scalling Up CSA di Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, belum lama ini yang dihadiri Project Manager SIMURP, Sri Mulyani mewakili Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan (Pusluhtan) Bustanul Arifin Caya.
Baca juga: Bank Dunia Akui Keberhasilan Indonesia Implementasi CSA
Imam Sudarmaji mengatakan berupaya menjadikan Jember sebagai wilayah percontohan penerapan CSA di Jatim sebagai bagian dari upaya replikasi CSA. Pasalnya, SIMURP mendorong petani Jember mampu memproduksi dan menggunakan pupuk organik dan agensi hayati lainnya.
"Produktivitas meningkat. Biaya produksi dapat ditekan. Hasil panen lebih sehat karena minim bahan kimia. Tanah lebih subur. Hubungan penyuluh dan petani pun menjadi lebih erat dalam koordinasi maupun kerjasama," katanya.
Upaya petani berwawasan CSA sejalan dengan kebijakan dan strategi Kementan bagi petani didampingi penyuluh dari lokasi kegiatan SIMURP untuk berperan aktif mengembangkan produk olahan pertanian sebagai upaya hilirisasi CSA.
Baca juga: Petani CSA Lombok Tengah Diminta Replikasi Penerapan di Luar Lokasi Program
Ke depan, dunia akan dihadapkan pada ancaman krisis pangan global, diperkirakan 30% produktivitas pertanian diprediksi akan terus menurun maka Indonesia harus siap mengantisipasi perubahan iklim dan ancaman krisis pangan global melalui implementasi teknologi CSA.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi bahwa Farmers Field Day (FFD) atas inisiasi Kementan dan SIMURP merupakan salah satu metode pemberdayaan petani melalui pertemuan antar petani, peneliti, dan penyuluh.
"Tujuannya, bertukar informasi khususnya teknologi pertanian yang diterapkan untuk mendapatkan feedback dari petani terhadap kendala dan tantangan lapangan," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan, SIMURP mengajarkan banyak hal pada petani, khususnya bagaimana melakukan pertanian pintar menghadapi perubahan iklim, termasuk mengantisipasi dan menangani penyakit tanaman, juga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
"Kehadiran SIMURP, diharapkan mendorong petani penerima manfaat dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian dengan mengedepankan penggunaan air yang efisien tanpa bergantung pada kondisi iklim," katanya.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusluhtan] Bustanul Arifin Caya mengatakan SIMURP juga membangun pemupukan berimbang dan menggaungkan program pestisida nabati, untuk mengurangi pestisida kimia, apalagi saat ini harga pupuk kimia terus melambung.
"Tujuan CSA SIMURP adalah peningkatan Intensitas Pertanaman, meningkatkan produktivitas dan pendapatan sektor pertanian dan mengurangi emisi Gas Rumah Kaca," kata Kapusluh dalam sambutannya yang disampaikan Project Manager SIMURP, Sri Mulyani.
Baca juga: Teknologi CSA Genjot Produktivitas Gabah Lebih Banyak
Sri Mulyani mengapresiasi antusias petani beserta penyuluh CSA Jember menghadiri FFD Scalling Up di Desa Mangaran, Kecamatan Ajung yang dihadiri Kadistan Pemkab Jember, Imam Sudarmaji; ; Penanggungjawab Teknis SIMURP Jatim, Dyah Sulistyowati; Tim Ahli SIMURP, Nandang Sunandar dan tim SIMURP Kementan.
"Perubahan iklim sangat dirasakan akhir-akhir ini. Ditandai panas terik yang menyengat di seluruh Indonesia, ini isu yang perlu dikhawatirkan dan harus diperhatikan," katanya.
Sri Mulyani menambahkan, dampak perubahan iklim harus dipikirkan bagaimana sektor pertanian dapat meminimalisir dampaknya dan andil mengurangi emisi Gas Rumah Kaca, maka dikenalkan teknologi CSA agar petani siap menghadapi perubahan iklim yang sedang terjadi.
Dia menyambut baik tekad dan komitmen Pemkab Jember, empat tahun menerapkan Pertanian CSA, dan setelah berakhirnya Proyek SIMURP pada 2023 maka Jember akan menjadi percontohan bagi wilayah lain di Jawa Timur, sehingga petani dapat memaksimalkan pembuatan maupun penggunaan pupuk organik dan agen hayati lain disertai pemupukan berimbang.
"Bahan-bahan pupuk organik sangat mudah ditemukan di sekitaran lingkungan. Berkurangnya ketersediaan dan meningkatnya harga bahan baku pupuk kimia, maka pupuk organik menjadi solusi tepat mengatasi ketersediaan pupuk kimia," kata Sri Mulyani. (RO/S-4)
Tanah tak lagi dipandang sekadar media tanam, tapi sebagai fondasi keberlangsungan hidup dan benteng terakhir ketahanan pangan.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Pupuk Indonesia memastikan bahwa penutupan kios ini tidak akan mengganggu proses penyaluran pupuk ke petani.
Nilai Transaksi Ekonomi (NTE) Kelompok Tani Hutan (KTH) sebesar Rp497.925.287.251.
Pemerintah akan menyalurkan stimulus fiskal pada Juni hingga Juli 2025 sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal hadir dalam forum bisnis yang melibatkan sekitar 30 perusahaan besar, termasuk Pauli Shandong Taiyuan Energy Co., Ltd.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus menunjukkan komitmennya sebagai lembaga keuangan berkelanjutan di Indonesia.
Dari data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Tahun 2024, Indonesia sendiri menyumbang hampir 34 juta ton sampah.
Nah, itulah yang kita lakukan di Savyavasa. Jadi luxury bukan dari apa yang kita lihat, tapi orang bisa merasakan.
Pameran ini menjadi momen strategis bagi perusahaan guna memperkuat peran mendorong industri nasional menuju keberlanjutan.
SETIAP aktivitas mencuci pakaian berdampak langsung terhadap lingkungan, mulai dari penggunaan air, listrik, hingga limbah yang dihasilkan.
Jadi terhadap sumber daya yang digunakan dan juga berorientasi pada siklus hidup serta menerapkan disain pasif maupun disain aktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved