Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Ilmuwan Ciptakan Bahan Sekuat Logam dan Fleksibel Seperti Plastik, Ramah Lingkungan Tanpa Polusi

Thalatie K Yani
23/7/2025 09:29
Ilmuwan Ciptakan Bahan Sekuat Logam dan Fleksibel Seperti Plastik, Ramah Lingkungan Tanpa Polusi
Peneliti Rice University dan University of Houston menciptakan biopolimer baru sekuat logam namun fleksibel seperti plastik, tanpa polusi. (Rice University)

TIM ilmuwan dari Rice University dan University of Houston berhasil menciptakan bahan baru yang kuat seperti logam namun tetap fleksibel seperti plastik. Menariknya bahan ini tanpa menghasilkan polusi. 

Bahan ini dibuat dengan “mengajari” bakteri menumbuhkan serat selulosa dalam pola teratur, sehingga menghasilkan lembaran biopolimer berperforma tinggi yang ramah lingkungan.

Temuan ini dipublikasikan di Nature Communications dan menawarkan alternatif plastik yang lebih hijau. Dengan menggunakan bioreaktor berputar, para peneliti mengarahkan gerak bakteri penghasil selulosa agar sel seratnya tersusun sejajar, meningkatkan kekuatan mekanis secara signifikan.

“Selulosa mikroba biasanya tumbuh acak, sehingga kekuatannya terbatas,” jelas M.A.S.R. Saadi, penulis utama studi dan kandidat doktor ilmu material di Rice University. “Namun dengan mengontrol dinamika fluida dalam bioreaktor, kami bisa menyusun seratnya sejajar. Hasilnya, lembaran biopolimer ini bisa sekuat beberapa jenis logam dan kaca, tapi tetap fleksibel, transparan, dan ramah lingkungan.”

Lebih Kuat dan Multifungsi

Hasilnya, lembaran selulosa ini memiliki kekuatan tarik hingga 436 megapascal, setara beberapa jenis baja ringan. Bahkan, saat ditambahkan boron nitride nanosheets, kekuatannya meningkat hingga 553 megapascal, sekaligus memiliki kemampuan dissipasi panas tiga kali lebih cepat dari sampel biasa.

Metode ini juga memungkinkan penambahan material nano lain langsung saat produksi, sehingga sifat bahan dapat disesuaikan sesuai kebutuhan, seperti untuk kemasan, tekstil, perangkat elektronik ramah lingkungan, hingga sistem penyimpanan energi.

“Proses ini seperti melatih bakteri menjadi ‘pasukan disiplin’,” tambah Saadi. “Alih-alih bergerak acak, mereka diarahkan agar memproduksi selulosa dalam pola tertentu yang lebih kuat dan fungsional.”

Solusi Ramah Lingkungan

Penelitian ini muncul sebagai solusi atas masalah polusi plastik, yang sulit terurai dan melepaskan zat berbahaya seperti BPA, ftalat, hingga karsinogen. Selulosa bakteri sendiri adalah biopolimer paling murni di bumi, mudah terurai, dan aman bagi lingkungan.

Muhammad Maksud Rahman, asisten profesor di University of Houston dan Rice University yang memimpin riset ini, berharap teknologi ini akan menggantikan plastik di berbagai industri, sekaligus mengurangi kerusakan lingkungan. (Science Daily/Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya